Ketua BEM UI Dapat Surat Terbuka dari Dokter di Asmat: Jangan ke Papua, Kamu Nggak Akan Kuat!

Setelah aksinya memberi kartu kuning kepada Presiden Jokowi, Ketua BEM UI mendapat surat terbuka dari dokter yang bertugas di Asmat, Papua.

Penulis: Teguh Prasetyo | Editor: Teguh Prasetyo
TribunStyle.com/ Instagram
Berbagai aktivitas Zaadit Taqwa 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setelah aksinya memberi kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) mendapat surat terbuka dari dokter yang bertugas di Asmat, Papua.

Dilansir TribunWow.com dari akun @maklambeturah yang diunggah pada Senin 5 Februari 2018, surat tersebut diberikan setelah kabar jika Presiden Jokowi hendak mengajak Ketua BEM UI Zaadit Taqwa ke Asmat untuk melihat langsung kondisi di Papua.

Baca: Usai Mandi, Istri Sah Ini Mencyduk Suaminya dengan Pelakor di Kamar Tidur Tamu. Waduh Ngapain Tuh!

Meski ajakan tersebut ditolak oleh Zaadit lantaran ia tak ingin pergi ke sana atas biaya pemerintah.

Dalam surat terbukanya, para dokter tersebut memberikan gambaran secara rinci apa yang terjadi di Asmat dan fakta-fakta temuan di lapangan.

Mereka juga meminta Zaadit Taqwa sebagai seorang mahasiswa tidak hanya berkoar-koar secara berlebihan tanpa mengetahui fakta di lapangan.  Berikut ini isi lengkap surat terbukanya.

"(BUKAN) SURAT CINTA UNTUK ZAADIT TAQWA

Yang saya kasihi Ketua BEM UI Zaadit Taqwa, gimana kabarnya Dit, sehat?
Cieee Katanya mau dikirim ke Asmat sama Pak Jokowi, makin sehat lah ya..

Gini Dit...
Melihat aksi dan tingkah anda meng ’kartu kuning’ orang nomor satu di Republik ini selama beberapa hari di berbagai media sosial dan elektronik membuat banyak orang geram dan terusik, saya salah satunya (yang tertawa).

Namun secara pribadi saya bersyukur.

Hal ini membuat saya ingin memberikan gambaran kepada anda mengenai kondisi sesungguhnya di pedalaman papua itu seperti apa.

Hal yang sebenarnya malas untuk saya lakukan, tapi demi lo dit...

Pertama-tama saya ingin menyampaikan bahwa hal ini bukan karena unsur politik dan lain sebagainya, tetapi atas dasar apa yang saya rasakan (dan saya yakin sebagian besar masyarakat di papua rasakan) atas kinerja yang telah dan yang sementara dikerjakan pak presiden di bumi cendrawasih (walapun sebagai manusia tentu masih ada kekurangan).

Karena terus terang dit, saya bahkan tidak mencoblos beliau saat pilpres 2014 kemarin, hal yang kemudian saya sesali dan menjadi aib seumur hidup hehe.

Baca: Ternyata Korban Pelecehan Seksual Karyawan Hotel di Bali, Profesinya Nggak Nyangka Banget

Ngomong-ngomong salah satu poin aksi yang disampaikan saat dies natalis ui adalah menuntut persoalan gizi buruk di asmat.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved