Penembakan Warga di Area PTPN 7 Anak Tuha, Begini Tanggapan Danrem 043 Gatam
Seorang pria warga Dusun 1 Kampung Negara Aji Tua Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah meninggal dunia setelah diduga melakukan aksi pencurian.
Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Seorang pria warga Dusun 1 Kampung Negara Aji Tua Kecamatan Anak Tuha Lampung Tengah meninggal dunia setelah diduga melakukan aksi pencurian.
Sebelumnya pria yang diketahui bernama Rian (25) bersama keempat rekannya diduga melakukan pencurian kelapa sawit milik PTPN 7 di Padang Ratu Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Kamis 7 Februari 2018.
Baca: Mobil Minibus Bermuatan Barang Kena Tilang Polisi
Saat itu Rian bersama keempat rekannya dipergoki sudah menurunkan 5 tandan sawit. Namun naas saat mencoba melarikan diri Rian tertembak dan kehabisan darah.
Baca: Ada Yang Janggal Dari Prosesi Ijab Kabul Vicky Prasetyo dengan Angel Lelga, Apa Itu?
Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Komandan Korem (Danrem) 043/Gatam Kolonel Inf Hadi Basuki, dan pelaku diduga tindak pidana pencurian tersebut ditembak oleh anggotanya berinisial A.
"Memang ada penembakan dari salah satu angota jajaran korem berinisial A, terhadap diduga pelaku pencurian kelapa sawit, jadi itu memang betul," ungkapnya melalui sambungan telfon, Jumat Sore 9 Februari 2018.
Menurutnya, dari informasi yang dihimpun awalnya anggotanya tersebut mendapat telfon dari pihak PTPN 7, jika ada pencurian di blok 1 Afdeling 1 Dusun Umbul Solo.
"Informasi yang saya dapat jadi anggota kita mendapat telepon dari PTPN 7, dan dikabarkan ada pencurian di suatu tempat, kemudian ditindaklanjuti dengan datang ke sana," ujarnya.
Namun saat anggota A datang di lokasi, lanjutnya, kawanan diduga pencuri ini mau melarikan diri, kemudiam diberikan tembakan peringatan.
"Tembakan peringatan, kelima orang tersebut diminta berkumpul, tapi ternyata mereka berusaha melarikan diri lagi," sebutnya.
Saat melarikan diri tersebut, 4 pelaku sudah kabur dan 1 orang yang bernama Rian tertinggal.
"Ada indikasi melawan saat akan berusaha melarikan diri sehingganya diberi tembakan," jelasnya.
Masih kata ia, tembakan yang diberikan menggunakan peluru karet sesuai dengan protap yang berlaku.
"Jadi bukan amunisi tajam, tapi karena kehabisan darah itu, Rian meninggal," pungkasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/pistol_20160212_144902.jpg)