Nyamuk Jaman Now Di-fogging Tidak Akan Mati, Urusan DBD Tergantung Warga
Puskesmas Pringsewu segera melaksanakan penyelidikan epidemologi (PE) atas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Pekon Sidoharjo.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU- Puskesmas Pringsewu segera melaksanakan penyelidikan epidemologi (PE) atas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Pekon Sidoharjo.
Kepala Puskesmas Pringsewu dr Hadi mengatakan, PE dilakukan untuk mengetahui apakah di lokasi tersebut ada nyamuk aedes aegypti atau tidak. Caranya dengan memeriksa jentik di tempat penampungan air (TPA).
Baca: Pekon Sidoharjo Pringsewu Suspect DBD
Baca: Wow, Tembang What We Remember Milik Anggun Tembus Posisi 8 Billboard Chart Amerika
PE, lanjut dia, dilakukan hingga radius 100 meter. Sebab, kalaupun yang terjangkit DBD adalah pekerja bisa saja tergigit nyamuk dari tempatnya bekerja. "Kalau memungkinkan tergigit (nyamuk) di luar daerah tidak nyemprot (fogging)," katanya.
Jikau ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti di wilayah tersebut, kata Hadi, akan dilakukan fogging. Namun, dia mengatakan, era ini nyamuk lebih cenderung kebal dengan fogging.
Ia memperkirakan fogging itu hanya membuat nyamuk tersebut pingsan yang kemudian bergerak lagi. Oleh karena itu lah dia menyarankan kepada masyarakat untuk lebih membentengi dirinya sendiri.
Yakni dengan melakukan 3 M ( Menguras, Menutup dan Mengubur) plus. Sedangkan tambahannya bisa dengan menggunakan kelambu, dan obat nyamuk supaya tidak tergigit nyamuk. Selain itu juga melakukan bersih lingkungan.