Buwas Ungkap Soal Kesia-siaan Tangkap Bandar Narkoba
Selama ini, kata Buwas, anggota BNN bersama instansi lainnya sudah bekerja keras menangkap para bandar narkoba.
JAKARTA, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Komisaris Jenderal Budi Waseso sudah resmi tidak lagi menjabat sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Pekan lalu, ia digantikan oleh Irjen Heru Winarko karena memasuki masa pensiun.
Saat menyampaikan keterangan pers bersama Heru setelah serah terima jabatan di Kantor BNN, Budi Waseso mengungkapkan bahwa kerja BNN sepertinya hanya kesia-siaan.
Hal ini karena belum adanya perbaikan dari sistem pengawasan di lembaga pemasyarakatan.
"Kalau masih begini, nanti Pak Heru juga akan keteteran," ujar pria yang akrab disapa Buwas itu di Jakarta, Senin (5/3/2018).

Selama ini, kata Buwas, anggota BNN bersama instansi lainnya sudah bekerja keras menangkap para bandar narkoba.
Namun, saat dijebloskan ke penjara, para bandar narkoba tersebut justru dengan leluasa mengendalikan jaringan narkotika dari balik lapas.
"Ini sebenarnya pekerjaan sia-sianya BNN. Ini kenapa saat dimasukkan ke lapas, bekerja lagi. Jadi hanya berganti, tetapi kami tidak bisa menangkap di lapas karena bukan kewenangan kami," kata dia.
Baca: Pemuda Bejat Tega Cabuli Anak Tetangga, Pengakuan Pelaku Bikin Geram
Baca: Mulai Januari, Semua Truk Mitsubishi Fuso Dipasangi GPS
Buwas bahkan mengatakan, ada bandar narkoba yang sudah dua kali divonis hukuman mati, tetapi masih mengendalikan jaringan narkotika dari penjara.
Hal itu terjadi karena eksekusi tidak dijalankan dan pengawasan di lapas masih minim.
Sejak awal, BNN sudah meminta agar pengawasan narapidana narkotika diperketat.
Bahkan, Buwas juga mengusulkan agar lapas narkotika dijaga buaya.
Hal itu dia sampaikan lantaran banyak oknum penjaga lapas yang justru dengan sengaja kongkalikong dengan bandar narkoba yang ada di tahanan.