BREAKING NEWS LAMPUNG
Sebelum Tewas Kecelakaan di Tarahan, Sopir Truk Ini Mengalami Tiga Kejadian Tak Biasa
Rupanya, masih kata Edi, saat hendak berangkat keesokan harinya, Soni sempat dihalangi oleh anak dan istrinya.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Enam korban meregang nyawa dalam tabrakan beruntun di Km 21-22 Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, Kamis, 22 Maret 2018 sore.
Mereka adalah Eko Sucipto, warga Tulangbawang Barat; Harmoko, warga Kalirejo, Lampung Tengah; Amir, warga Kalirejo, Lampung Tengah; Sutriyani, warga Kalirejo, Lampung Tengah; Ashari, warga Panjang, Bandar Lampung; dan Soni Dewantara, warga Natar, Lampung Selatan.
Nama yang disebut terakhir adalah sopir truk Fuso BE 9860 CT. Soni saat itu hendak menuju ke Jakarta untuk mengirimkan gula.
Ternyata, takdir berkata lain. Pria 29 tahun ini tewas dalam kecelakaan maut tersebut.
Kakak kandung Soni, Edi (33), mengatakan, adiknya itu sudah punya firasat sebelum kejadian. Sebab, Soni tiga kali mengalami insiden dalam perjalanannya.
Baca: Begini Cara Hindari Kecelakaan di Tanjakan Maut Tarahan
Edi menuturkan, saat di Palembang, truk yang dikendarai Soni sempat masuk ke dalam kubangan lumpur. Truknya pun terpaksa ditarik dengan menggunakan alat berat.
"Waktu di Palembang itu mobilnya sempat nungging karena masuk tanah liat, dan harus diangkat dengan alat berat. Udah macet padahal, tapi tetap aja dia (Soni) berangkat," ungkap Edi, Jumat, 23 Maret 2018.
Selepas itu, lanjut Edi, Soni menuju Lampung bersama rekan-rekannya sesama sopir truk bermuatan gula. Mereka sempat singgah di Natar untuk beristirahat.
"Sampai sini (Kaliasin, Natar), mobil Soni diparkir di garasi depan Citara (kompleks Kaliasin). Dia ini pulang ke rumah," tuturnya.
Baca: Libatkan Enam Kendaraan, Begini Kronologi Tabrakan Beruntun di Tarahan
Rupanya, masih kata Edi, saat hendak berangkat keesokan harinya, Soni sempat dihalangi oleh anak dan istrinya.
"Jadi saat mau berangkat itu, mungkin sudah kerasa ya, anak dan istri gak ngizinin, minta di rumah dulu. Kan baru semalam. Datang sore, berangkat lagi. Jarak jauh lagi," kata Edi.
Namun, Soni bersikeras tetap pergi. Pasalnya, Soni sudah ditanya bosnya kapan gula sampai di Jakarta.