Lima Tipe Perselingkuhan yang Perlu Anda Ketahui

Menurut dia perselingkuhan setidaknya melibatkan tiga elemen, yaitu kerahasiaan, keterlibatan emosional, dan keterlibatan sosial.

Techlicious
Ilustrasi selingkuh 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tidak semua perselingkuhan sama. Bahkan, kondisi ini kerap disebut sebagai area abu-abu (grey area).

Menurut Dana Weiser, asisten profesor di Texas Technology University, setiap individu yang diselingkuhi punya batasan masing-masing dan definisi hubungan romantis yang berbeda.

Misalnya, ada yang menganggap chatting rutin sudah sebagai bentuk selingkuh. Namun individu lainnya menganggap itu masih dalam batas wajar.

"Namun faktanya, jika sudah berhubungan fisik dan seksual dengan orang lain selain pasangan maka sudah dianggap bentuk ketidaksetiaan," ujar Weiser.

Pakar hubungan Esther Perel dalam bukunya, The State of Affairs: Rethinking Infidelity, pun mengungkapkan pandangannya. Menurut dia perselingkuhan setidaknya melibatkan tiga elemen, yaitu kerahasiaan, keterlibatan emosional, dan keterlibatan sosial.

Baca: Sidang Kode Etik Selesai, Ini Sanksi bagi Kapolsek Selingkuhi Istri Anak Buah

Selingkuh pada dasarnya diartikan sebagai hal yang mengarah pada kelakuan tertentu dan menjadi bagian dari elemen ketidakjujuran. Sikap ketidakjujuran ini cenderung unik.

Sejumlah pakar menjelaskan tentang perbedaan tipe-tipe selingkuh yang banyak ditemui. Berikt ini penjelasan yang dikutip dari artikel yang dilansir laman Women Health Mag. 

1. Intim secara fisik dengan selain pasangan

Kontak fisik yang intim menjadi salah satu indikator yang jelas terkait perselingkuhan. Weiser menyebutkan, kontak fisik tersebut mulai dari sentuhan, ciuman, hingga bentuk kegiatan seksual yang dilakukan kepada selain pasangan.

Baca: Hari Ini Masuk Kerja, PNS Disdukcapil Ini Bantah Selingkuh dengan Kapolsek

2. Melabuhkan perasaan ke lain hati

Perselingkuhan emosional bisa seperti menyukai, mencintai, atau memiliki perasaan romantisme dengan seseorang selain pasangan. Namun, batasan selingkuh emosional tersebut perlu didiskusikan dengan pasangan.

"Setiap pasangan harus saling terbuka. Memiliki hubungan dengan seseorang yang tidak terbuka sama sekali tidak baik," kata Weiser.

Terapis hubungan dari New York, Matt Lundquist, LCSW menuturkan, sebetulnya tak ada yang salah dengan memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang lain selain pasangan. Namun, hubungan tersebut harus tetap menghormati pasanganmu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved