Puntung Rokok di Negara Ini Tidak Dibuang, Tapi Laku Dijual untuk Hal Ini
Badan milik pemerintah ini punya ide inovatif ini untuk memanfaatkan puntung rokok menjadi produk bernilai tinggi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kampanye yang dilakukan Subic Bay Metropolitan Authority (SBMA) untuk membeli puntung rokok bekas pakai bukan hanya menjadi perhatian warga lokal Filipina, tapi juga mendunia.
Kampanye ini jadi viral sejak diunggah di facebook 5 April 2018 lalu.
Pusat Ekologi Metropolitan Otonomi Teluk Subic atau SMBA yang merupakan badan milik pemerintah Filipina punya ide inovatif ini untuk memanfaatkan puntung rokok menjadi produk bernilai tinggi.
Puntung rokok yang biasanya dibuang itu akan dibeli 300 PesoFilipina per kilo atau sekitar Rp 80 ribu.
Melansir dari laman rappler.com (13/4/2018), kampanye yang dilakukan pemerintah kota setempat ini bukan hanya menjadi perhatian nasional tapi juga internasional.
Baca: Ini Cara Cepat Ketahui Siapa Sudah Melacak Kita Melalui Ponsel Cerdas
Orang-orang dari Metro Manila, Laguna, La Union, Baguio, Cagayan de Oro dan Davao pun ingin turut serta mengirimkan puntung rokok mereka.
Lalu, untuk apa puntung rokok itu dikumpulkan?
Para ahli di lembaga itu ternyata sedang mempelajari cara mendaur ulang puntung rokok.
Untuk itu mereka membutuhkan sekitar 60 kilogram puntung rokok.
Selain itu, puntung rokok ini dibeli dan dikumpulkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan di sekitar Teluk Subic.
Baca: Pacaran 2 Tahun, Pasangan Muda Jadi Gemuk Bersama, Tak Di-bully, Kisahnya Malah Viral!
Menurut pusat ekologi, butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk puntung rokok membusuk.
Hal ini dikarenakan puntung rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari tanah dan kehidupan laut.
Puntung rokok sulit diuraikan secara alami karena mengandung racun seperti timbal, arsenik dan kadmium.