Bom Bunuh Diri Tewaskan 31 Orang Jelang Pemilu Legislatif Afghanistan
Bom meledak di luar pusat pendaftaran pemilih jelang pemilu legislatif pada Oktober mendatang.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KABUL - Ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (22/4/2018) bertambah menjadi 31 orang, dan korban luka-luka mencapai 54 orang.
Demikian pernyataan dari Kementerian Kesehatan Afghanistan sebagaimana dilansir AFP.
Bom meledak di luar pusat pendaftaran pemilih jelang pemilu legislatif pada Oktober mendatang.
"Serangan terjadi di gerbang pintu masuk pusat. Itu adalah serangan bunuh diri," kata kepala kepolisian setempat, Dawood Amin.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri, Najib Danish menyebutkan, korban tewas sebanyak empat orang, kemudian bertambah menjadi 9 orang, dan sebanyak 56 orang terluka.
Baca: Disebut Ilegal, Penghuni Reklamasi Sampah Ternyata Miliki Surat Keterangan Tanah
Para pejabat di Afghanistan sering mengecilkan jumlah korban dalam sejumlah teror, yang belakangan ini kerap terjadi.
Sementara, kelompok Taliban membantah terlibat dalam serangan teror tersebut.
Dalam siaran berita yang ditayangkan di Ariana TV, seorang pria yang terluka di tempat tidur rumah sakit menangis mencari keberadaan putrinya.
"Saya tidak tahu di mana putri saya berada. Sialan para penyerang itu," katanya.
Seorang saksi bernama Akbar mengatakan kepada Tolo TV, pemerintah tidak lagi dapat memberi jaminan keamanan kepada masyarakat.
"Sekarang kami tahu, pemerintah tidak dapat memberi kami keamanan. Kami harus memiliki senjata dan melindungi diri kami sendiri," ucapnya.
Serangan itu menggarisbawahi kekhawatiran yang berkembang terkait keamanan jelang pemilihan umum legislatif pada 20 Oktober mendatang.
Afghanistan memulai pendaftaran pemilih sejak 14 April 2018.
Mereka akan berpartisipasi pada pemilu legislatif yang lama tertunda.