Biaya Sekolah di SD Elite Capai Rp 100-an Juta, Wali Siswa Kasih Bukti Hasil
Jelang tahun ajaran baru 2018-2019, sejumlah sekolah swasta telah membuka pendaftaran siswa baru.
Penulis: Noval Andriansyah | Editor: nashrullah
Laporan Reporter Tribun Lampung Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Jelang tahun ajaran baru 2018-2019, sejumlah sekolah swasta telah membuka pendaftaran siswa baru.
Termasuk, jenjang sekolah dasar (SD) yang memiliki label elite, lantaran biaya pendidikan yang dibebankan kepada orangtua siswa tergolong tinggi.
Agar sang anak bisa menempuh pendidikan selama enam tahun di SD elite, orangtua siswa harus merogoh kocek dalam-dalam, bahkan hingga Rp 100-an juta.
Baca: Komentar Fadli Zon Terkait Teror Bom di Surabaya Bikin Heboh
Baca: Didakwa Rugikan Negara Rp 4,5 Triliun, Terdakwa BLBI Demam Tinggi dan Sesak Napas
Baca: Mengenal Aman Abdurrahman, Sosok yang Jadi Tuntutan Para Napi Teroris di Rutan Mako Brimob
Para orangtua tersebut mengaku bersedia mengeluarkan banyak uang karena jaminan kualitas pendidikan yang diberikan.
Seorang wali siswa, Windarsih (42) mengungkapkan, pola pembelajaran dan fasilitas beragam yang diberikan serta kualitas para pengajar, menjadi alasan utamanya menyekolahkan anak di SD elite dibanding SD negeri.
Untuk memberikan hal tersebut bagi anaknya, yang kini akan memasuki tahun kedua SD, Windarsih mesti mengeluarkan uang sekitar Rp 108 juta.
Uang itu untuk biaya pendidikan selama enam tahun di sebuah SD elite di Bandar Lampung.
"Itu kisarannya, bisa lebih untuk nominal pastinya. Tapi, biayanya tidak langsung dibayarkan semua di awal," kata pengusaha butik tersebut, Kamis (10/5/2018).
Pada pendaftaran pertama, Windarsih harus menggelontorkan dana sebesar Rp 15-an juta.
Sementara, biaya daftar ulang setiap kenaikan kelas mencapai lebih dari Rp 10 juta.
Jumlah tersebut, lanjut Windarsih, belum termasuk biaya SPP sebesar Rp 600-an ribu yang harus dibayar setiap bulan.
Di mana, jika dikalkulasi untuk enam tahun menempuh pendidikan di SD, jumlahnya sekitar Rp 43,2 juta.
"Memang biaya (pendidikan) agak mahal. Cuma saya kira, sebanding dengan kualitas yang diberikan ke anak saya. Jadi, saya tidak masalah keluar uang agak lebih," tutur Windarsih.
Hal serupa disampaikan wali siswa lainnya, Sari (33).