Ini yang Dilakukan Wali Kota Risma Saat Warga Tolak Pemakaman Pelaku Bom Gereja

Ini yang Dilakukan Wali Kota Risma Saat Warga Tolak Pemakaman Pelaku Bom Gereja

Editor: taryono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menemui keluarga Aloysius Bayu, kepala keamanan Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Jawa Timur, yang menjadi korban tewas dalam peristiwa ledakan bom di gereja itu, Minggu (13/5/2018).(dok. Twitter) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA  - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal penolakan warga terhadap rencana pemakaman jenazah pelaku bom bunuh diri di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gedhe, Surabaya.

"Saya sudah berkirim surat kepada MUI untuk minta fatwa, agar menjelaskannya lebih mudah kepada warga, kita tunggu saja apa nanti fatwanya," kata Risma di Convention Hall Surabaya, Jumat (18/5/2018).

Risma mengaku tidak berani mengambil keputusan soal peristiwa itu, maka menurut dia, meminta fatwa dari MUI adalah jalan terbaik.

"Semoga bisa mengurangi potensi gesekan dengan warga karena ini sulit bagi saya," ucap Risma.

Seperti diberitakan, warga di sekitar makam Putat Gedhe di Kecamatan Sawahan, Surabaya, memberhentikan proses penggalian sejumlah lubang makam kemarin sore.

Mereka menduga kuat lubang itu untuk makam para pelaku bom bunuh diri gereja di Surabaya.

Komplek pemakaman umum Putat Gedhe berlokasi di Kelurahan Putat Gedhe, Kecamatan Sawahan Surabaya. 

Lokasi tersebut kerap digunakan untuk memakamkan jenazah yang tidak beridentitas.

Puluhan korban kapal tenggelam yang ditumpangi imigran gelap asal Timur Tengah pernah dimakamkan di komplek makam tersebut pada 2012 lalu.

===

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul  Warga Tolak Pemakaman Pelaku Bom Gereja, Risma Minta Fatwa MUI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved