Baru Terungkap, Alasan Sesungguhnya Fenita Arie Putuskan Berhijrah
"Panas banget, aku kayak ditunjukkin, ini baru panas air mendidih, belum seberapa dengan panasnya di neraka, ini kayak pertanda,"
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mantan Presenter, Fenita Arie menceritakan mengenai keputusannya untuk berhijrah dan mengenakan hijab.
Istri dari pelawak dan presenter Ari Untung itu bahkan sampai menangis menceritakan keputusan besarnya itu.
Awalnya, diceritakan Fenita, sang suami sudah lebih dulu berhijrah dibandingkan dirinya.
Mengingat, kata Fenita, saat itu dirinya berprofesi sebagai presenter acara gosip yang banyak membicarakan orang.
Sementara sang suami, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang lebih agamis dan selalu mengatakan bahwa dirinya ingin memiliki istri yang berhijab.
"Kayak bukan orang yang aku kenal, gak asik, banyak konflik, terlalu lebay, tiap pagi ngomongin agama," kata Fenita di tayangan Insert, Jumat (18/5/2018).
Masih kata Fenita, Ari juga selalu mengatakan kalau ia ingin masuk surga bersama istri dan anak-anaknya.
"Aku gak masuk surga kalau kamu masih gini, kata Mas Ari, disitu aku merasa kita makin gak cocok," kenangnya.
Ia pun makin lama makin tidak paham dengan apa yang diinginkan Ari, dan ia pun mulai cemburu.
"Tiap hari lo sibuk ngomongin agama, sibuk memperbaiki diri, sedangkan istri lo masih ngomongin orang, lo gak sadar apa, tapi lama-lama aku sadar, dia kan jadi lebih baik, melakukan suatu kebaikan," ungkapnya.
Baca: Ini 7 Fakta Royal Wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle
Fenita lalu mulai kepikiran untuk berhijab seperti yang diinginkan suaminya, ia mengawalinya dengan cara memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.
"Padahal kerjaan yang aku sayangi selama 8 tahun, akhirnya aku harus nyoba, harus ada action. Tiba-tiba lagi ngobrol trus bilang kayanya gw mau udahan deh, yakin gw pengen berhijab," katanya lagi.
Hal yang membuat Fenita yakin yakni saat ia tersiram air panas.
"Panas banget, aku kayak ditunjukkin, ini baru panas air mendidih, belum seberapa dengan panasnya di neraka, ini kayak pertanda," ujarnya
Fenita pun akhirnya mencoba ikhlas melepaskan pekerjaan meski setiap hari menangis.