BREAKING NEWS LAMPUNG

Hujan Lebat di Musim Kemarau, BMKG Sebut Penyebabnya Eddy

Rudi mengatakan, saat ini gangguan cuaca dikarenakan adanya fenomena Eddy (pusaran angin) sehingga masih terjadi hujan.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Perdiansyah
Sebatang pohon akasia tumbang di Jalan Slamet Riyadi, Bumi Raya, Bumi Waras, Bandar Lampung, Rabu, 23 Mei 2018. Selain pohon tumbang, hujan deras juga menyebabkan banjir di beberapa titik di Bandar Lampung. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Fenomena Eddy menjadi penyebab tingginya curah hujan di Lampung beberapa hari belakangan. Termasuk terjadinya banjir di Bandar Lampung, Rabu, 23 Mei 2018.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung menyebut bahwa Lampung tengah mengalami gangguan cuaca.

Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Hariyanto, seharusnya saat ini Lampung sudah memasuki musim kemarau. Namun, masih tetap mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Rudi mengatakan, saat ini gangguan cuaca dikarenakan adanya fenomena Eddy (pusaran angin) sehingga masih terjadi hujan.

Baca: Soal THR dan Gaji 13, Begini Kata Sekprov Lampung

"Jadi memang betul sekarang ini kita memasuki prakiraan musim kemarau, tetapi masih hujan. Memang karena ada gangguan cuaca yang ada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera yakni Eddy (pusaran angin)," ungkapnya.

Masih kata Rudi, Eddy itu adanya pusaran angin yang ada di lapisan atmosfer.

"Ada belokan angin yang memasuki wilayah Provinsi Lampung sehingga menyebabkan perlambatan pergerakan masa udara berpotensi hujan dari laut Jawa," tuturnya.

Rudi menjelaskan, akibat belokan angin itulah, awan-awan gelap dari laut Jawa masuk ke Provinsi Lampung.

"Itulah yang menyebabkan potensi hujan yang merata di seluruh Lampung berpotensi awan dan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di pagi dan sore hari," ujarnya.

Baca: Ditahan Sepekan, Pelaku Teror di Transmart Kini Tersangka

Rudi mengaku, fenomena ini akan berlangsung selama tiga hingga lima hari ke depan.

"Jadi dinamika ini, dari tiga hingga lima hari kedepan masih berpotensi hujan mulai dari dini hari hingga pagi, dan sore mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang," ucapnya.

Rudi pun meminta kepada masyarakat agar lima hingga enam hari ke depan terus waspada terhadap lingkungan masing-masing.

"Bila memang daerahnya biasa terjadi genangan maupun banjir harus waspada terhadap lingkungannya dan juga masyarakat waspada terhadap jalan licin dan pohon tumbang," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved