Wajib Bayar Rp 22 Juta Jika Mau Masuk SMAN 2 Bandar Lampung

Kuota siswa baru jalur online ini 75 persen. Sisa kuota akan diperuntukkan bagi siswa yang tidak kebagian jalur zonasi, yaitu jalur mandiri.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: nashrullah
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kadisdikbud Sulpakar memimpin rapat PPDB Online, Rabu 30 Mei 2018. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang sekolah menengah atas (SMA) jalur zonasi telah ditutup, Rabu (6/6/2018) lalu.

Kuota siswa baru jalur online ini 75 persen. Sisa kuota akan diperuntukkan bagi siswa yang tidak kebagian jalur zonasi, yaitu jalur mandiri.

Di SMAN 2 Bandar Lampung misalnya. Hingga hari terakhir pendaftaran siswa baru jalur zonasi, hanya ada 343 siswa yang diterima dari total kursi 384 siswa.

Baca: Ini Bocoran Soal Tes CPNS 2018 dari Kementerian PAN RB

Baca: Alasan Istri Sakit, Pemuda Pengangguran Tipu Perempuan Jakarta Rp 40 Juta

Baca: Mendagri Minta Mahasiswa Deteksi Dini Paham Radikal di Kampus

Sisa 41 kursi kemudian ditawarkan kepada calon siswa yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah favorit tersebut.

Kepala SMAN 2 Bandar Lampung Jumani mengatakan, pada hari pertama dibuka jalur mandiri telah ada sekitar 100-an siswa yang mendaftar.

Ratusan siswa jalur mandiri ini, kata dia, akan mengikuti tes seleksi menggunakan komputer pada Jumat (8/6/2018).

"Untuk jalur mandiri ini ada sumbangan sukarela pengembangan institusi (SSPI) yang harus dibayarkan para calon siswa sebesar Rp 22.800.000," ujarnya, Kamis (7/6/2018).

Menurut Jumani, calon siswa yang mengikuti jalur mandiri wajib membayar SSPI untuk tiga tahun ke depan atau sampai siswa lulus.

"Kalau tidak membayar langsung tiga tahun ya tidak bisa kami terima. Ini sudah ketentuan rapat antar komite dan pihak sekolah," jelasnya.

Jumani mengatakan, sumbangan ini dipergunakan dari siswa untuk siswa sehingga jangan khawatir uang SSPI itu dipakai oleh sekolah.

Ia menuturkan, dari 41 siswa jalur mandiri diperkirakan pihak sekolah memperoleh suntikan dana sebesar Rp 900 juta lebih.

"Uang tersebut akan digunakan untuk keperluan skala prioritas atau yang mendesak berdasarkan usulan dari komite tersebut. Seperti pengadaan 30 unit LCD dan 50 unit CCTV untuk mengcover semua ruangan agar bisa aman dalam setiap KBM," ungkapnya.

Baca: Tragis! Salah Pakai Pembalut saat Haid, Gadis Ini Harus Kehilangan Satu Kakinya

Selain itu, uang sumbangan siswa akan dipakai untuk penambahan bandwidth internet dan pengadaan mobil untuk aktivitas siswa.

"Kalau ada sisanya, kami gunakan untuk pembuatan kebun di sekolah dan keperluan yang lainnya. Saya pastikan uang SSPI ini digunakan sesuai peruntukannya," tegasnya.

Terpisah, SMA Negeri 9 Bandar Lampung memperoleh 319 siswa jalur zonasi dari total kuota 352 siswa.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved