Polisi Buru Aktor yang Diduga Oplos 10 Ribu Liter BBM

Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) terus memburu aktor dibalik dugaan 10 ribu liter BBM jenis Pertamax

Penulis: hanif mustafa | Editor: soni
ILUSTRASI penemuan 15 tungku oplos BBM 

Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) terus memburu aktor dibalik dugaan  10 ribu liter BBM jenis Pertamax, dan Pertalite yang hendak dioplos.

Dirreskrimsus Polda Lampung Kombespol Aswin Sipayung menyebutkan seseorang berinisial HA yang diduga menjadi aktor intelektual atau dalang dari upaya pengoplosan BBM tersebut.

"Masih kami dalami ini punya siapa, tapi yang jelas kami buru tersangka utamanya," ungkapnya, Senin 2 Juni 2018.

Baca: Meletus, Gunung Agung Lontarkan Lava Pijar Sejauh 2 Km

Baca: VIDEO - Pembuatan SKCK di Polres Tanggamus Membludak

Meski demikan, Aswin mengaku belum bisa memastikan secara pasti,  dan pihaknya harus kembali melakukan pemeriksaan  terkait otak pengoplosan BBM ini. Oleh sebab itu, pihaknya terus menggali kembali keterangan empat orang saksi yang diamankan di gudang pengoplosan BBM.

"Masih terus kami lanjutkan, ini sudah sidik," sebutnya.

Aswin pun mengaku sudah memiliki alat bukti untuk menjerat tersangka. Yakni dari hasil laboratorium dan keterangan saksi ahli dari PT Pertamina soal sample BBM yang dikirim.

"Hasil memang tidak sesuai Spek, oktannya turun dari standar, misal Pertamax 92, Pertalite 90, kalau masalah digunakan pada kendaraan bersifat merusak atau tidaknya nanti didalami lagi dengan ahli mesin," tutupnya.

Sebelumnya, anggota Subdit I Indagsi Dirreskrimsus Polda Lampung menggerebek sebuah gudang yang diduga melakukan pengoplosan minyak di pinggiran Kota Bandar Lampung Minggu 20 Juni 2018.

Dalam penggerebekan ini, Ditreskrimsus Polda Lampung mengamankan tiga kendaraan yakni satu mobil tangki pengangkut BBM bernomor 063 PJG BE 9230 CU dan dua truk Fuso BE 9866 CM dan BG 8004 AJ.

Penggerebekan dilakukan setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat adanga BBM yang tak sesuai standar, karena pengolahannya dilakukan di sebuah gudang dan bukan stasiun pengisian bahan bakar umum.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved