Jangan Sampai Lupa Fenomena Alam Blood Moon 27 Juli 2018, Gerhana Bulan Terlama Sepanjang 18 Tahun
Di akhir bulan Juli ini, ada satu fenomena alam yang sangat menakjubkan akan terjadi yang dikenal dengan blood moon.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Di akhir bulan Juli ini, ada satu fenomena alam yang sangat menakjubkan akan terjadi yang dikenal dengan blood moon.
Fenomena alam tersebut, akan berlangsung pada 27 Juli 2018.
Baca: Jangan Lewatkan Blood Moon 27 Juli 2018, Ini 6 Langkah Memotretnya dengan Pakai Kamera Ponsel!
Dan ternyata, blood moon pada 27 Juli mendatang tersebut adalah gerhana bulan total terlama sepanjang 18 tahun terakhir akan terjadi.
Sebab, gerhana ini akan berdurasi sekitar 6 jam.
Makanya Anda dapat menyaksikan gerhana mulai pukul 00.14 WIB hingga 5.19 WIB.
Baca: Ternyata Inilah Alasan Lalu Muhammad Zohri Menolak Hadiah dari Presiden Jokowi
Bahkan hingga sampai kepada para ahli teori konspirasi.
Mereka sedang memperhatikan gerak-gerik benda-benda di angkasa dan menjadikannya sebagai tanda-tanda akhir jaman.
Selain gerhana bulan, planet Mars juga akan menempati orbit terdekatnya dengan Bumi.
Menurut Paul Begley, kombinasi antara posisi Mars dan fenomena gerhana Bulan adalah tanda-tanda dari Yang Maha Kuasa.
Dikutip dari express.co.uk, Selasa (3/7/2018), pengkhotbah asal Indiana ini berkata:
Baca: Usai Dituntut 10 Tahun Penjara, Terdakwa Kasus Narkoba Ini Bilang Hanya Pemakai Sambil Menangis
“Apakah ini pertanda kekacauan? Apakah ini pertanda perang?" “27 Juli bukanlah akhir dunia. Saya ulangi ini bukan kiamat tetapi tentu saja tanda-tanda dari matahari, bulan dan di bintang-bintang telah tertulis,” lanjutnya.
Meski begitu Paul Begley menegaskan bahwa kita hidup di akhir zaman.
Dia mengklaim bahwa letusan gunung berapi Hawaii, badai debu mengamuk di Mars dan gerhana Bulan adalah tanda-tanda akhir zaman yang nyata.
Tapi apakah ada kredibilitas untuk ramalan gerhana Bulan sebagai waktu tibanya kiamat?
Baca: Laga Lawan Mitra Kukar Dijadwalkan Besok, Hari Ini Tim Sriwijaya FC Belum Juga Sampai di Tenggarong!
Tidak ada bukti ilmiah untuk mendukung klaim ini dalam cara apokaliptik apa pun.
Selama gerhana bulan yang akan terjadi 27 Juli nanti, sinar matahari yang terbiaskan di planet akan mewarnai bulan.
Efek itu disebut dengan Hamburan Raleigh yang terjadi pada waktu yang sama ketika orbit bumi berada dalam garis lurus antara Mars dan matahari.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul Blood Moon 2018: Akankah Gerhana Bulan Total 27 Juli Sebabkan Kiamat?