Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Kabar Duka Datang dari DPP PKS
Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Allah terima segala kebaikan dan mengampuni segala kesalahannya. Amiin.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Yusuf Supendi, seorang pendiri PKS dan caleg PDI Perjuangan telah meninggal dunia di Rumah Sakit RSCM Jakarta, hari ini Jumat (3/8/2018).
Kabar duka ini juga diposting di akun twitter DPP PKS.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Allah terima segala kebaikan dan mengampuni segala kesalahannya. Amiin."
Yusuf Supendi meninggal dunia dalam usia 60 tahun sekitar pukul 06.00 pagi ini.
Konsultasi dengan ibu
Yusuf Supendi memutuskan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebelum pindah ke partai berlambang kepala banteng, dia mengaku sempat berkonsultasi dengan ibunya.
"Saya bertafakur, mohon izin dan doa restu dari ibunda tercinta, serta konsultasi kepada para tokoh agama, jamaah pengajian, peneliti, dan para pengacara, maka mantaplah pilihan dan ijtihad politik saya bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)” tegas KH. Yusuf Supendi.
Mengenai kepindahannya ke PDIP, Yusuf mengatakan semua itu berdasarkan riset yang ia lakukan.
Serta ingin mengubah persepsi yang selama ini melekat di PDIP, yang dilihat sebagai partai anti Islam dan simpatisan PKI.
"Saya yakin dapat berjuang mengoreksi persepsi keliru tersebut, melalui penyebaran informasi yang tepat dan perilaku politik yang mengedepankan kemaslahatan agama, bangsa, dan negara,” ungkap Jebolan Universitas Imam Muhammad Bin Saud Riyadh, Saudi Arabia ini.
Yusuf yang juga merupakan pendiri Partai Keadilan (PK), cikal bakal PKS, menceritakan kepindahannya ke partai lembang banteng tersebut berlangsung cepat.
Pada tanggal 9 Mei ia berkomunikasi dengan TB Hasanuddin, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Selang tiga hari ia langsung bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan langsung disodorkan satu pertanyaan dan satu pernyataan.
"Apakah saya bisa diterima merapat ke PDI Pejuangan? Jawaban pak Sekjen: Saya bukannya senang. Tapi, bahagia akang bersedia merapat ke PDI Perjuangan. Saya tidak akan berpolitik praktis, kecuali bersama PDI Perjuangan," ujar Yusuf sambil menirukan percakapannya kala itu.
Kembali terjun ke dunia politik, Yusuf siap berjuang untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Menjadi politisi yang agamis, religius, nasionalis, dan berintegritas, serta cerdas moralitas dan intelektualitas sehingga bersih dari tindakan tercela di antaranya korupsi dan suap menyuap yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat," ujar Yusuf.