Nanang Ajak Kontraktor Tol Tinjau Jembatan Rusak di Dekat Pasar Kalianda
Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto kembali meninjau kondisi jembatan di jalan Radin Inten dekat Pasar Kalianda pada Rabu (14/8).
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL – Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto kembali meninjau kondisi jembatan di jalan Radin Inten dekat Pasar Kalianda pada Rabu (14/8).
Pada peninjauan tersebut, Nanang mengajak serta perwakilan dari 3 perusahaan konstruksi plat merah yang menjadi kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol trans Sumatera (JTTS) di wilayah Lampung Selatan.
Baca: Iduladha 2018, Begini Cara Menyimpan Daging Kurban Agar Tahan Lama
Ketiga perusahaan konstruksi tersebut yakni, PT Pembangunan Perumahan (PP) yang melakukan pekerjaan fisik pembangunan ruas tol Bakauheni – Sidomulyo. Lalu Washkita Karya yang mengerjakan ruas Sidomulyo – Sabah Balau, Jatiagung.
Baca: Penetapan Idul Adha Beda dengan Arab Saudi, Bagaimana Puasa Sunahnya? Ini Penjelasan Pemerintah
Dan PT Adi Karya yang mengerjakan pembangunan tol ruas Sabah Balau – Gunung Sugih. Serta PT Hutama Karya yang merupakan pengelola JTTS.
“Kita berharap pihak perusahaan konstruksi yang melaksanakan pekerjaan JTTS bisa membantu pemkab untuk perbaikan jembatan melalui dana CSR (corporate social responsibility). Sehingga perbaikan jembatan bisa cepat, tidak harus menunggu penganggaran pada tahun 2019 mendatang,” ujar Nanang.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, jembatan yang berada di jalan Radin Inten dan berdekatan dengan pasar Kalianda itu sangat vital bagi akses masyarakat. Jembatan tersebut rusak akibat banjir bandang yang terjadi di Kalianda pada bulan April lalu.
Dengan kondisi kerusakan jembatan saat ini, ujar Nanang, sangat rawan untuk dilalui oleh warga masyarakat. Pemerintah daerah sendiri terus berupaya mencari sumber pendanaan untuk bisa melalukan perbaikan secepatnya.
“Jembatan ini berada di jalan protokol. Menjadi akses utama masyarakat. Dengan kondisi kerusakan, akses masyarakat jadi terganggu,” tandasnya. (Dedi/tribunlampung)