Yenny Wahid Kunjungi Ahok dan Dapat Pesan di Selembar Kertas, Ini Isinya

Yenny Wahid Kunjungi Ahok dan Dititipi Surat untuk Pendukungnya, Ini Isinya

Penulis: taryono | Editor: taryono
Warta Kota
Yenny Wahid 

TRIBUNLAMPUNG.co.id - Yenny Wahid mendapatkan pesan dari Ahok.

Ini dia dapatkan saat mengunjungi mantan Gubernur DKI Jakarta itu pada Senin 20 Agustus 2018 di  Mako Brimob.

Pesan yang juga ditunjukan pada pendukungnya tersebut ditulis Ahok dalam selembar kertas.

Anak Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur) itu kemudian memfotonya dan mengunggahnya di akun resmi instagramnya, Rabu  22 Agutus 2018, dengan keterangan sebagai berikut:

Baca: The Sacred Riana Bikin Takut Juri dan Penonton Americas Got Talent 2018

Pesan Ahok untukku dan untuk kita semua ketika aku mengunjunginya dua hari yang lalu.

Kita bicara banyak hal, mulai dari kegemaran barunya yaitu bernyanyi, sampai proses perenungan dalam yang dilakukannya, untuk ikhlas menerima takdirnya.

Dia tak berubah, tetap banyak bercerita, walau sekarang makin banyak hikmah dan wisdom yang keluar dari mulutnya.

Termasuk cerita tentang perjuangannya untuk mengatasi dirinya sendiri.

Si Kokoh tetap bersemangat tinggi, tetap ingin berjuang untuk negeri.

Bagaimana sikapnya dalam pilpres nanti?

Tunggu saja, dia pasti akan bercerita pada kita semua.

Baca: Dikritik karena Nyanyi Lipsync, Via Vallen Minta Maaf, Rossa Sebut Netizen Merasa Maha Benar

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul 'Kebijakan Ahok' yang ditulisnya selama menjalani masa tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/8/2018).

Staf Ahli Ahok, Sakti Budiono mengatakan, buku ini, berisikan tulisan Ahok mengenai kebijakan-kebijakan yang diterapkannya selama menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.

Sakti mencontohkan, satu di antaranya di balik cerita Ahok mengambil keputusan untuk membangun Simpang Susun Semanggi.

Harapannya, buku ini, dapat memberikan gambaran kepada calon kepala daerah, calon anggota legislatif, dan pejabat eksekutif.

"Ini bukan buku politik. Semua tentang kebijakan beliau selama mengabdi di DKI Jakarta. Kalau buku tentang curhatan dia, nanti di buku lain," ujar Sakti di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved