Berita Lampung Selatan
Pria Lumpuh Ditemukan Terlantar di Kolong Flyover Tol Bakauheni
Sejak sebulan terakhir ia harus merasakan dinginnya angin malam di bawah jembatan fly over tol JTTS.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL – Kondisi sangat memprihatinkan harus dialami oleh Rekiansyah (38) alias dompleng. Sejak sebulan terakhir ia harus merasakan dinginnya angin malam di bawah jembatan fly over tol JTTS.
Ia hanya bisa duduk dan tidur, tanpa bealaskan apapun. Baju yang melekat ditubuhnya pun tidak diganti dan terlihat lusuh. Ia mengalami lumpuh sejak 5 tahun lalu.
Baca: Libur 1 Muharram, Cek Prakiraan Cuaca Hari Ini dari BMKG
Beruntung warga Kenyayan ini ditemukan oleh para penggiat literasi di Bakauheni pada senin (10/9) malam. Dompleng pun kemudian dibawa pulang kembali ke rumahnya di Kenyayan.
Baca: Pengendara Mengeluh Jalan Pangeran Jinul Rusak Parah: Mobil Bisa Patah As Sampai Gelimpang
Dompleng diberi pakaian layak pakai sumbangan dari warga, lalu dimandikan dan dibawakan kasur untuk tempat dirinya beristirahat.
“Kita mendapatkan informasi dari warga kalau ada warga yang mengalami lumpuh terlantar di bawah jembatan fly over tol. Lalu bersama teman-teman dari perahu pustaka, nelayan pustaka dan pos SAR kita melihat langsung dan mengevakuasi,” kata Bripka Agung GD dari Jangkar Pustaka kepada tribun, selasa (11/9).
Dompleng sendiri sudah hampir sebulan terakhir terlantar dibawah jembatan fly over tol. Ia mengalami lumpuh setelah kram pada kakinya usai menyelam di laut 5 tahun lalu. Ia pernah dibawa untuk berobat ke RSUD Bob Bazar. Namun karena terbentur biaya, pihak keluarga pun tidak lagi sanggup membiayai pengobatannya.
Penggiat literasi Bakauheni sempat menelpon pihak dinas sosial kabupaten Lampung Selatan. Namun tidak mendapatkan respon.
“Rencananya ada teman yang akan merawatnya di sebuah ponpes. Rencananya Dompleng akan dijemput pada rabu besok. Ia akan dirawat dan juga akan coba diobati agar bisa sembuh,” terang Bripka Agung.(dedi/tribunlampung)