Anak 13 Tahun Menghabisi Nyawa 2 Adik Balitanya, Polisi: Tersangka Mengaku Bicara ke Tuhan
Anak 13 Tahun Menghabisi Nyawa 2 Adik Balitanya, Polisi: Tersangka Mengaku Bicara ke Tuhan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebuah peristiwa memilukan terjadi di Amerika Serikat. Remaja berusia 13 tahun tega membunuh dua adiknya yang masih balita.
Peristiwa ini terjadi di tahun 2017 lalu. Kini remaja laki-laki tersebut sudah mendekam di pusat penahanan remaja.
Baca: BREAKING NEWS - Polisi Limpahkan Pelaku Penembakan Tetangga ke RSJ
Remaja ini membunuh adiknya setahun yang lalu, saat usianya baru 13 tahun.
Adik perempuannya, Desiree McCartney yang baru berusia 23 bulan meninggal karena gangguan napas setelah dirawat di rumah sakit selama 5 hari.
Ternyata Desiree terkena gangguan napas karena usaha pembunuhan yang dilakukan kakaknya.
Kakak Desiree menggunakan handuk untuk mencekik adik perempuannya pada 1 Mei 2017 lalu.
Beberapa bulan kemudian, adik laki-lakinya, Nathaniel Ritz yang baru berusia 11 bulan juga dibunuh dengan dibekap selimut.
Segera setelah kematian bayi laki-laki, remaja ini mengaku membunuh adik-adiknya.
Sang ibu, McCartney tetap membela remaja tersebut, "Dia bukan monster seperti yang dikatakan orang-orang".
"Ini mimpi terburuk seorang ibu untuk memiliki keluarga yang begitu berharga dan kemudian bangun dengan kemungkinan hasil terburuk."
Remaja itu mengatakan hal yang kurang jelas pada para penyidik.
Dia mengaku membunuh adik-adiknya agar mereka tidak hidup di neraka.
Jaksa Ripley County Richard Hertel mengatakan bahwa remaja itu ditangkap pekan lalu atas tuduhan pembunuhan anak-anak yang terjadi di rumah keluarga di Osgood, sebuah komunitas pedesaan sekitar 60 mil di tenggara Indianapolis.
Remaja itu juga mengaku menggunakan handuk untuk mencekik adik perempuannya dan selimut untuk membunuh adik laki-lakinya.
Baca: PAN Usul Debat Capres Pakai Bahasa Inggris, Sandiaga Uno: Saya Enggak Setuju kok
Baca: Bupati Umar Ingin Ubah Tubaba dari Bukan-bukan Jadi Go Internasional
Menurut pernyataan tertulis, remaja itu mengatakan kepada penyelidik bahwa, "dia memiliki percakapan dengan Tuhan tentang mereka, tetapi dia tidak bisa membicarakannya karena dia telah berjanji pada Tuhan dia tidak akan memberitahu siapa pun."