Viral Video 2 Polisi Diduga Pungli, Perekam Sampai Didatangi, Oknumnya Cuma Disuruh Push-up?

Mereka yang salah, mau saya pula yang disuruh ngaku salah. Kau tidak mau damai tanda tangani. 'Kita lihat hancur kau nanti kami buat'

Facebook/Roida Tampubulon - Polrestabes Kota Medan melakukan pemeriksaan kepada Aiptu DB dan Brigadir MS terkait dugaan pungli terhadap Roida Tampubulon. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wanita perekam dua polisi yang diduga menarik pungutan liar (pungli) mengaku diancam usai videonya viral.

Roida Tampubulon, nama wanita itu, menjelaskan cerita di balik video unggahannya, Sabtu (15/9/2018).

Menurut keterangan Roida, ia sudah dua kali melaporkan kasus perusakan rumahnya ke Polsek Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Baca: Viral Video 2 Oknum Polisi di Lampung Minta Duit ke Sopir Truk Pakai Kode, Nasibnya Jadi Begini

Roida mengaku, saat kali pertama melapor, dirinya dimintai uang agar laporan kasusnya segera dikerjakan.

Ia pun memberi Rp 50 ribu.

Namun menurut ceritanya, kasus tak kunjung ditangani hingga rumahnya dirusak lagi, dan ia menjadi korban pemukulan.

"Saya mau hidup tenang, neggak diganggu orang yang merusak rumah kami itu," ungkap Roida, seperti dikutip Tribun-Video.com dari Tribun-Medan.com, Sabtu (15/9/2018).

Roida lantas melakukan visum ke rumah sakit dan kembali melapor polisi.

Di sana ia dimintai uang lagi, lalu merekamnya diam-diam.

"Kedua kalinya datang lagi aku melapor, aku visum ke rumah sakit. Kemudian membuat laporan. Nah karena merasa dipersulit, mereka minta diberikan uang capek mengerjakan. Nah timbul lah niatku merekamnya," jelasnya.

Setelah video kejadian diunggah ke media sosial, Roida mengaku didatangi Aiptu DB dan Brigadir MS, dua polisi yang diduga melakukan pungli itu.

"Katanya aku minta maaf di Facebook. Kemudian disuruh tanda tangani surat permintaan maaf dan suruh hapus video. Saya bukan bodoh ah. Mereka yang salah, mau saya pula yang disuruh ngaku salah," ujarnya.

Namun, Roida merasa benar dan menolak permintaan tersebut, sehingga ia diancam polisi.

"Kau tidak mau damai tanda tangani. Kita lihat hancur kau nanti kami buat," ujar Roida menirukan perkataan kedua polisi.

Di sisi lain, menurut pengakuan Aiptu DB dan Brigadir MS, pihaknya dan Roida telah menjalani mediasi pada Rabu (18/7/2018).

Mereka mengatakan, hasil mediasi meyebutkan ketiganya setuju untuk menghapus video.

Halaman
12
Tags
viral
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved