Gempa Donggala Palu

Kesaksian Relawan ACT Evakuasi Jenazah Korban Gempa Donggala

Korban ditemukan persis di pesisir Teluk Palu, terempas di reruntuhan, tidak jauh dari sisi jalur Trans Sulawesi sekitar pukul 10.30 WITA.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
Istimewa
Relawan ACT mengevakuasi jenazah korban gempa di Donggala, Sulawesi Tengah. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Achmad Solihin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gempa bermagnitudo 7,4 SR yang mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018 pukul 18.02 WITA menelan ratusan korban jiwa.

Dalam perjalanan menuju Donggala, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengevakuasi sejumlah jenazah korban.

Korban ditemukan persis di pesisir Teluk Palu, terempas di reruntuhan, tidak jauh dari sisi jalur Trans Sulawesi sekitar pukul 10.30 WITA.

"Dikabarkan warga, ditemukan jenazah seorang perempuan. Diduga saat terjadi gempa, jalanan macet lalu terjadi tsunami dan tidak bisa menghindar. Bahkan jenazah ditemukan masih menggunakan helm," jelas anggota Tim Emergency Response (ER)-ACT Lukman Solehudin dalam rilis yang diterima Tribun Lampung, Minggu, 30 September 2018.

Jenazah itu kemudian diserahkan kepada pihak kepolisian dan ambulans yang melintas untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

Baca: ACT Lampung Gandeng 18 Komunitas Galang Dana untuk Korban Gempa Palu dan Donggala

Baca: Kisah Pilu Korban Gempa di Palu: Jarah Minimarket, Siswi SMA Terjebak Bersama Jenazah Ibunya

Lukman mengabarkan, proses evakuasi jenazah saat ini masih banyak mendapati kendala. Di antaranya, tidak tercukupinya kantong jenazah, kelangkaan bahan bakar minyak, air bersih, bahkan kendaraan evakuasi pun terjebak macet.

"Kami di sini (Donggala) dengan warga banyak menemukan titik-titik penemuan jenazah, sedangkan relawan masih terbatas. Dengan luas dan banyaknya korban, belum bisa tertangani. Terkait kendaraan juga belum memadai. Ambulans beberapa kali lewat tapi ternyata juga sudah membawa jenazah. Kantong jenazah juga kurang, sedangkan kondisi macet, BBM tidak ada dan alat pengangkut tidak sepenuhnya ada," beber Lukman.

Ia menjelaskan, sejumlah jenazah akhirnya terpaksa dibawa dengan mobil bak terbuka.

Saat ini tim ER-ACT masih berada di Jalur Trans Sulawesi, Donggala, tepatnya di sisi Timur Teluk Palu.

Hingga Minggu siang, tim ACT telah menurunkan tim yang terbagi di tiga titik. Ada tim ER-ACT yang menuju Donggala dari Gorontalo, tepatnya saat ini berada di sebelah timur teluk, tim MRI-ACT dari Mamuju ada di Donggala sebelah barat teluk, dan 23 orang beserta satu medis tim MRI-ACT dari Sulsel di Kota Palu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved