Tribun Bandar Lampung

PKBI Lampung: Siswi Hamil Bukan Lantas Dinikahkan

Hafsah mengatakan, tindak lanjut dari kasus kehamilan di luar nikah atau tindakan asusila lainnya perlu menjadi perhatian bersama.

Tribun Lampung/Sulis Setia Markhamah
Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani 

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Direktur PKBI Lampung Dwi Hafsah Handayani mengatakan, sekolah memegang penting dalam memberikan edukasi kesehatan reproduksi (kespro) dan dampak buruk pergaulan bebas. 

"Sekolah bilang bersih. Tapi, cek di guru BK, ternyata ada muridnya yang hamil," ujar Dwi, Senin, 1 Oktober 2018.

Saat ada siswinya yang hamil, terusnya, upaya yang dilakukan juga bukan lantas menikahkannya, mengingat usia SMP atau di bawah 20 tahun masih riskan organ reproduksinya atau masih dalam tahap pembentukan organ reproduksi. 

Terlebih ketika sudah menikah akan menjadi pelaku seksual aktif.

"Rentan terkena berbagai masalah atau terganggu organ reproduksinya, seperti terkena kanker serviks, berisiko pendarahan saat melahirkan, atau anak lahir dalam kondisi cacat dan lain-lain," beber Hafsah. 

Baca: Siswi SMA di Kotabumi Hamil Usai Digagahi Tetangganya 2 Kali

Baca: Tak Ada Aturan, Pemberian Izin Siswi Hamil Ikut UN Tergantung Sekolah

Hafsah mengatakan, tindak lanjut dari kasus kehamilan di luar nikah atau tindakan asusila lainnya perlu menjadi perhatian  bersama.

Jadi bukan hanya fokus pada proses kejadian tindakan asusila, tapi edukasi bagaimana pencegahan agar kejadian tidak  berulang. 

"Edukasi ke sekolah juga harus hati-hati. Kami melalui program konseling masalah kespro bukan hanya memberikan buku, tapi mengajari guru bagaimana cara mentransfer isi  buku itu kepada siswanya," jelas Hafsah. 

Program ini sudah berjalan sejak Agustus lalu di tiga sekolah di Bandar Lampung, yakni di SMPN 13, SMPN 22, dan SMPN 25.

Pencegahan di luar sekolah sendiri tengah bekerja sama dengan pelayanan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM).

"Ini untuk meng-cover edukasi teman-teman di luar sekolah. Kita juga mengedukasi teman-teman komunitas yang fokus pada masalah ini," ujarnya.(*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved