Tribun Lampung Selatan
Kapal Tongkang Bermuatan Nikel Kandas di Perairan Belebuk
Sebuah kapal tongkang kandas dalam posisi terbalik di lepas pantai Belebuk desa Totoharjo kecamatan Bakauheni pada senin (1/10).
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMSEL – Sebuah kapal tongkang kandas dalam posisi terbalik di lepas pantai Belebuk desa Totoharjo kecamatan Bakauheni pada senin (1/10) kemarin. Kapal tongkang tersebut diduga membuat nikel (biji besi).
Kasat Polairud Polres Lampung Selatan Iptu Yaya Sudrajat mengatakan pihaknya menerima laporan dari warga terkait adanya kapal tongkang yang kandas dalam posisi terbalik dilepas pantai Belebuk.
Baca: Gubernur Ridho Siapkan Bantuan untuk Korban Gempa dan Tsunami di Palu
“Kita pun melakukan pengecekan langsung. Dan ditemukan sebuah kapal tongkang dalam posisi terbalik pada kordinat 05.51.281 S dan 105.42.052 E,” ujarnya kepada tribun, selasa (2/10).
Kapal tongkang tersebut ditinggalkan oleh kapal toagboat yang menariknya. Dan kapal toagboat ini didapati di perairan tempat pengedokan Raja Kapal disamping dermaga 5 pelabuhan Bakauheni.
Baca: Satu Sekolah Ada 12 Siswi SMP Hamil, Temuan Lain PKBI Lampung Mencengangkan
“Kita menemukan kapal toagboat TB Trans Pasific 211 yang menarik tongkang BG Pelita 08. Kapal toagboat ini di nahkodai oleh Marihot Pangaribuan dengan 10 ABK,” terang Iptu Yaya Sudrajat.
Dari keterangan para awak kapal, tongkat membuat nikel ore sebanyak 7.539,477 MT. Kapal bertolak dari JT Tristako Marombo Sulawesi Tenggara dan hendak ke JT SPW Bojonegara, Banten.
Tongkat tersebut, lanjut Iptu Yaya, menurut keterangan para awak kapal toagboat terbalik saat berada di perairan Tanjung Kerawang Jawa Barat, miring dan terbalik. Sehingga muatan tongkang pun tumpah ke laut di sekitar perairan Tanjung Kerawang.
Kapal tongkang tersebut tetap ditarik dengan posisi terbalik. Namun saat akan sandar di JT Bojonegara, TB Trans Pasifik 211 tidak bisa sandar karena arus kuat. Kapal terbawa arus ke perairan antara pulau Sangian dan Panjurit dan kandas di sekitar pantai Belebuk.
“Menurut keterangan nahkoda, terjadinya kemiringan kapal tongkat akibat hantaman ombak besar pada buritan kapal pada saat melewati perairan Karimun Jawa. Sehingga terjadi kebocoran pada buritan sebelah kiri,” terang Iptu Yaya Sudrajat.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, saat terbawa arus hingga perairan dekat pulau Sangiang sempat datang TB Trans Pasifik 212 membantu menarik ke Bojonegara. Namun kuatnya arus, kedua kapal toagboat tidak mampu menarik. Dan akhirnya ditarik ke dekat perairan pantai Belebuk.
“Rencananya hari ini, tongkang akan ditarik ke pengedokan Rajakapal di dekat pelabuhan Bakauheni,” ujar Iptu Yaya Sudrajat.(dedi/tribunlampung)