Kisah 5 Korban Gempa Palu Bertahan Hidup Selama 6 Hari di Bawah Reruntuhan Bangunan
Sebanyak lima orang korban gempa Palu bertahan hidup di bawah reruntuhan bangunan selama enam hari.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sebanyak lima orang korban gempa Palu bertahan hidup selama enam hari di bawah reruntuhan bangunan.
Mereka akhirnya diselamatkan oleh Tim SAR Gabungan.
Sebanyak 86 korban gempa dan tsunami di Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan pada Kamis (4/10/2018).
Dari jumlah tersebut, lima orang dilaporkan dalam kondisi hidup.
Sementara, 81 orang meninggal dunia.
Seluruh korban ditemukan di bawah reruntuhan bangunan kompleks perumahan tersebut.
"Untuk kejadian di Petobo, sudah dievakuasi, ada lima orang yang ditemukan hidup, dan 81 orang meninggal dunia," kata Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rina Agustin Indriani, dalam sebuah diskusi di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Mengenai identitas dan kondisi kelima korban gempa Palu bertahan hidup selama enam hari di bawah reruntuhan bangunan itu, Rini mengatakan, laporan lebih lanjut belum ada.
Petobo merupakan salah satu kawasan yang terdampak gempa paling parah.
Baca: Pakai Jet Pribadi, Orang Terkaya Indonesia Bawa Makanan Cepat Saji ke Korban Gempa Palu dan Donggala
Wilayah Petobo berada di jalur sesar Palu Koro, atau jalur terjadinya gempa.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, kemungkinan ada ratusan korban jiwa yang terdampak gempa di Petobo.
Namun, BNPB belum dapat menyampaikan jumlah korban di kawasan tersebut.
Hingga saat ini, proses pendataan masih terus dilakukan.
"Ada kemungkinan terkuburnya dia tertimpa bangunan-bangunan," ujar Sutopo.
Gempa bermagnitudo 7,4 SR dan tsunami melanda sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02 WIB.