Berita Terkini Nasional

Demi Pulangkan Bilqis ke Orang Tuanya, Tokoh Adat Suku Anak Dalam Berkorban

Terselip kisah pengorbanan dalam kasus penculikan terhadap Bilqis Ramadhany (4), bocah yang diculik seorang wanita di Makassar dan ditemukan di Jambi.

Tribun Jambi/Rifani Halim
SUKU ANAK DALAM JAMBI - Temenggung Jhon, tokoh Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Merangin, Jambi, yang membantu penjemputan Bilqis Ramadhany. John menuturkan kronologi Mery Ana menitipkan Bilqis ke komunitas SAD. Dia juga membantah mobil pajero milik Mery Ana digunakan sebagai barter terhadap Bilqis. 

Ringkasan Berita:
  • Kasus penculikan Bilqis Ramadhany (4) berujung pengorbanan besar Temenggung Jhon dari Suku Anak Dalam Jambi, yang keluarkan uang pribadi Rp85 juta demi pulangkan Bilqis ke orang tuanya di Makassar.
  • Bilqis sebelumnya dijual berjenjang oleh pelaku hingga akhirnya berada di tangan pasangan SAD yang keluarkan Rp85 juta untuk “adopsi” setelah ditipu Mery Ana.
  • Saat penjemputan, pasangan SAD bersedia kembalikan Bilqis, syaratnya uang diganti. Temenggung Jhon pun menalangi Rp85 juta.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Merangin - Terselip kisah pengorbanan dalam kasus penculikan terhadap Bilqis Ramadhany (4), bocah yang diculik seorang wanita di Makassar dan ditemukan di Jambi.

Satu di antara kisah tersebut yakni pengorbanan Temenggung Jhon, seorang tokoh adat Suku Anak Dalam (SAD) Merangin, Jambi, demi bisa pulangkan Bilqis ke orang tuanya di Makassar.

Upaya aparat memulangkan Bilqis ke pangkuan orang tuanya harus mendapat apresiasi. Hal tersebut lantaran tidak mudah mengeluarkan Bilqis yang ternyata sudah berada di tangan SAD.

Alhasil, Temenggung Jhon, tokoh adat SAD rela merogoh koceknya Rp85 juta demi bisa memulangkan Bilqis ke Makassar. Lantas, bagaimana ceritanya?

Suku Anak Dalam adalah satu di antara komunitas adat atau kelompok etnis asli yang tinggal di pedalaman hutan Jambi dan sebagian Sumatra Selatan. Mereka juga dikenal dengan sebutan Orang Rimba.

SAD hidup secara semi-nomaden di kawasan hutan Sumatra. Memiliki budaya, bahasa, dan sistem kepercayaan yang khas. Tradisi mereka sangat erat dengan alam dan hutan sebagai sumber kehidupan.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJambi.com, Temenggung Jhon, menjadi mediator kepolisian saat penjemputan Bilqis di permukiman SAD di Merangin Jambi.

Mulanya, Bilqis Ramadhany diculik Sri Yuliana di Makassar, Sulawesi Selatan. Bilqis dijual melalui media sosial Facebook.

Nadia Hutri, warga Sukoharjo, Jawa Tengah, membeli Bilqis seharga Rp 3 juta. Dia datang ke Makassar menjemput anak tersebut.

Setelah itu, Sri Yuliana menjualnya kepada Mery Ana dan Ade Friyanto Syaputra, keduanya warga Merangin, Provinsi jambi.

Bilqis Ramadhany yang dijual Rp 15 juta, dibawa ke Merangin.

Setelah Bilqis sampai ke tangan dua warga Merangin itu, Mery Ana membawanya ke daerah Mentawak, Kabupaten Merangin, ke Suku Anak Dalam.

Bertemu Suku Anak Dalam

Temengung Jhon menuturkan semua berawal saat Mery Ana (42) yang mendatangi Suku Anak Dalam di Mentawak, Merangin.

Baca juga: Anaknya Nyaris Dijual, Ayah Bilqis Maafkan Empat Pelaku Penculikan

Di sana, Mery Ana bertemu dengan pasangan suami istri Begendang dan Ngerikai. 

Mery Ana menyampaikan bahwa orang tua kandung Bilqis tidak mampu merawat dan mengalami kesulitan secara ekonomi.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved