Pengakuan Tiga Perempuan yang Heboh Diisukan Penculik di Lampung, Polisi Beri Penjelasan
Pengakuan Tiga Perempuan yang Heboh Diisukan Penculik di Lampung, Ini Penjelasan Polisi
Pengakuan Tiga Perempuan yang Heboh Diisukan Penculik di Lampung, Ini Penjelasan Polisi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga Lampung heboh dengan isu penculikan anak di salah satu sekolah di Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Sejak pagi, isu penculikan anak-anak merebak dan menyebar melalui media sosial seperti grup WhatsApp (WA) di kalangan ibu-ibu.
Gambar maupun video singkat yang beredar menyebutkan peristiwa terjadi di salah satu sekolah di Rajabasa, dan ada tiga perempuan yang sudah diamankan.
Baca: Penculik Anak Gentayangan di Bandar Lampung, Waspadai Ciri-ciri Pelaku Seperti Ini
Tribun Lampung langsung mengecek kebenaran informasi tersebut ke polisi dan mendatangi sekolah.
Tribun berhasil mewawancara satu dari tiga orang perempuan yang diisukan sebagai penculik.
Bagaimana kronologinya?
Dua orang siswi berinisial NBS dan NAS yang bersekolah di sebuah Madrasah di Rajabasa, Bandar Lampung didatangi tiga orang perempuan di sekolahnya.
Karena tiga sosok perempuan tersebut terlihat asing di kalangan para orangtua/wali murid, warga curiga dan spontan mengatakan ada penculik.
Lantas apa yang sebenarnya terjadi?
Baca: Jalan Kaki dari Bandung ke Sumedang, Anak Korban Penculikan Bisa Kabur Saat Pelaku Tertidur Pulas
Tiga perempuan datang ke sekolah untuk menjemput NBS dan NAS. Ketiganya adalah Tri Lestari, Sri dan Lia. Mereka adalah bibi dari NBS dan NAS.
Menurut Tri Lestari (40), dirinya tinggal di Jalan RA Basyid (Untung Suropati). Kedatangannya bersama dua saudaranya ke sekolah NBS dan NAS adalah untuk menjemput sekaligus meminta surat pindah sekolah.
"Kami ini mau meminta surat pindah dari sekolah dan kepomakan kami ini akan dibawa pulang kampung ke Way Kanan, itu saja. Wali murid heboh karena kami bertiga disangka mau menculik," kata Tri Lestari.
Tri menjelaskan, dua keponakannya sengaja akan dibawa ke Way Kanan karena kedua orangtua siswa ini sudah lama tak bersama alias cerai.
"Dan ibu keponakan saya ini ini bekerja sebagai TKW di Malaysia," imbuh Tri.
Karena kasihan melihat kedua keponakannya terlantar, maka pihak keluarga bermaksud mengurusnya dengan membawa ke Way Kanan.
"Semalam Sri dan Lia (bibi) datang dari Way Kanan dan tiba di Bandar Lampung, tujuannya untuk membawa sang anak ke kampung," papar Tri.