Dibegal dan Disekap 4 Jam di Rumah Kosong, Seorang Mahasiswa Kabur dengan Mata Tertutup
Hingga kini, Sandy belum mengetahui persis letak lokasi penyekapan dirinya. Sandy hanya mengingat bahwa ia disekap sebuah rumah kosong.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Islam 45, Sandy Hidayatullah (19) mengaku tidak pernah menyangka bakal mengalami nasib sial menjadi korban begal, hingga disekap di sebuah rumah kosong di Pondok Gede.
Hingga kini, Sandy belum mengetahui persis letak lokasi penyekapan dirinya.
Sandy hanya mengingat bahwa ia disekap sebuah rumah kosong.
Kondisi dinding rumah tersebut kotor dan tak terawat, serta penuh coretan.
Baca: Live Streaming RCTI Timnas U-19 Indonesia vs Timnas Jepang Malam Ini Mulai Jam 19.30 WIB
Informasi bahwa Sandy disekap di Pondok Gede, diketahui ketika ia ditolong warga sekitar.
"Saya udah nggak bisa apa-apa, tangan saya diikat ke belakang, mulut dan mata saya ditutup lakban, mau teriak nggak bisa, cuma bisa istighfar dalam hati," jelas dia.
Sandy mencoba berulang kali melepas ikatan lakban yang melilit tangannya.
Bahkan, ia sudah merasakan lengannya sakit akibat telalu lama diikat.
Penderitaan Sandy juga diperparah dengan luka bacokan saat ia dibegal, yang belum sempat mendapat perawatan sama sekali.
"Perasaan udah mulai nggak tenang, sudah mau nangis nahan sakit, minta tolong tapi nggak bisa apa-apa karena keadaan diikat mulut dilakban. Saya cuma bisa melihat dari celah-celah lakban yang nutupin mata saya dengan cara mendangak," ungkapnya.
Hingga azan subuh berkumandang, Sandy terus berusaha melepaskan ikatan tangan dan lakban yang menutup mulutnya.
Tetapi, upayanya belum menuai hasil.
Baca: Live Streaming Trans 7 MotoGP Australia 2018 Siang Ini Race Mulai Jam 12.00 WIB
Hingga kemudian, ia berusaha mencari sesuatu yang bisa merobek ikatan lakban yang melilit lengannya.
Hal itu ia lakukan sambil berusaha mendorong lilitan lakban yang melilit di mulutnya, dengan lidah.
"Akhirnya, saya coba buka lilitan lakban yang ada di mulut saya dengan paku yang ada di kusen jendela. Saya mau buka ikatan di tangan saya tapi sulit karena posisi tangan ada di belakang. Mau buka ikatan di mata pakai paku itu juga, saya nggak berani takut kena mata. Akhirnya, hanya mulut aja yang penting saya bisa teriak," jelas Sandy.
Baca: Menolak Diajak Berhubungan Intim, Bocah Laki-laki 13 Tahun Disekap dan Disiksa Tetangganya
Sekira pukul 06.00 WIB, ia berusaha mencari bantuan dengan keluar dari dalam rumah kosong tempat penyekapan.