Tribun Pringsewu

Jadi Korban Lion Air JT 610, Wahyu Sempat Lakukan Hal Romantis Ini ke Sang Istri, Putri Pratiwi

Padahal selama ini Wahyu tidak pernah seperti itu. Bahkan Wahyu sempat mengajak istrinya hanya makan malam berdua.

Tribunlampung/Didik
Putri Pratiwi duduk di sebelah liang lahat yang sedang dipersiapkan untuk jasad suaminya, Wahyu Alldila, Rabu (8/11). 

Laporan Reporter Tribun Lampung R Didik Budiawan C

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Putri Pratiwi (30) tidak kuasa menahan air mata sehingga meleleh membasahi pipi. Berulangkali, dia menyeka linangan air mata tersebut.

Dia lebih banyak terlihat diam sambil terisak selama proses pemakaman jasad suaminya, Wahyu Alldila, Rabu (8/11).

Putri hadir di rumah duka bersamaan dengan jenazah Wahyu. Ketika itu, dia didampingi oleh putrinya Opi yang masih berusia sembilan bulan dan pamannya Yulius Agung (51).

Baca: BREAKING NEWS - Wabup Fauzi Ikut Salatkan Jenazah Wahyu, Korban Lion Air JT 610

Serta beberapa kerabat lainnya. Yulius mengungkapkan, keluarga dari Bangka, Rabu sore ini dijadwalkan sudah kembali ke Jakarta.

"Nanti sore pukul 05.25 WIB menggunakan pesawat Lion, kita kembali. Jadi selepas zuhur kami kembali ke Bandara lagi," kata Yulius mewakili pihak keluarga korban dalam memberikan keterangan pers, Rabu di rumah duka, usai pemakaman.

Baca: BREAKING NEWS - Disambut Isak Tangis Keluarga, Jenazah Wahyu Alldila Tiba di Rumah Duka

Yulius mengungkapkan, bila semasa hidupnya Wahyu memberi kesan yang mendalam kepada istrinya. Terutama, dua minggu sebelum musibah Lion Air tersebut terjadi.

"Dua minggu belakangan sering datang ke kantor Putri (istrinya) mengajak makan siang," ujarnya.

Putri Pratiwi duduk di sebelah liang lahat yang sedang dipersiapkan untuk jasad suaminya, Wahyu Alldila, Rabu (8/11).
Putri Pratiwi duduk di sebelah liang lahat yang sedang dipersiapkan untuk jasad suaminya, Wahyu Alldila, Rabu (8/11). (Tribunlampung/Didik)

Padahal selama ini Wahyu tidak pernah seperti itu. Bahkan Wahyu sempat mengajak istrinya hanya makan malam berdua.

Tidak hanya itu, Wahyu mengajak istrinya pergi ke mall dan meminta Putri membeli apa saja yang diinginkan. Sehingga lanjut Yulius, selama dua minggu terakhir Wahyu terlihat romantis kepada istrinya.

Ucapan duka cita mengaliri di rumah keluarga korban pesawat jatuh Lion Air di Pringsewu, Rabu 7 November 2018
Ucapan duka cita mengaliri di rumah keluarga korban pesawat jatuh Lion Air di Pringsewu, Rabu 7 November 2018 (Tribunlampung.co.id/R Didik Budiawan)

Ketika hendak pulang dari Jakarta, tambah Yulius, Wahyu sempat nelfon Putri untuk menjemputnya di bandara Pangkal Pinang. Putri pun datang ke bandara seorang diri. Namun di bandara, Putri justru mendapat kabar kecelakaan pesawat yang ditumpangi suami dan putranya Xherdan.

Wahyu Dikenali Berkat Data e-KTP

Berakhir sudah penantian Yuni Hesti (52), warga di LK Pringkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu. Yuni akhirnya mendapat kepastian tentang putra sulungnya, Wahyu Alldila (32), yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP rute penerbagan Jakarta-Pangkalpinang.

Jenazah Wahyu berhasil diidentifikasi pada Selasa (6/11) malam, melalui sidik jari berdasarkan data rekaman e-KTP. Rencananya, jenazah Wahyu akan dikebumikan di Pringsewu pada hari ini, Rabu (7/11).

"Lagi mau serah terima peti jenazah, sudah (ketemu)," ujar Yuni saat dihubungi Tribun via seluler, kemarin malam. Saat dihubungi, Yuni mengaku sedang bersiap menerima penyerahan jenazah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jenazah Wahyu Alldila tiba di rumah duka LK Pringkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan disambut isak tangis keluarga, Rabu (8/11) sekira pukul 08.45 WIB.
Jenazah Wahyu Alldila tiba di rumah duka LK Pringkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan disambut isak tangis keluarga, Rabu (8/11) sekira pukul 08.45 WIB. (Tribunlampung/Didik)
Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved