Tribun Pringsewu

Jadi Korban Lion Air JT 610, Wahyu Sempat Lakukan Hal Romantis Ini ke Sang Istri, Putri Pratiwi

Padahal selama ini Wahyu tidak pernah seperti itu. Bahkan Wahyu sempat mengajak istrinya hanya makan malam berdua.

Tribunlampung/Didik
Putri Pratiwi duduk di sebelah liang lahat yang sedang dipersiapkan untuk jasad suaminya, Wahyu Alldila, Rabu (8/11). 

Sayangnya, kabar tentang anak Wahyu, Xherdan Fachridzi (4) yang ikut dalam penerbangan tersebut, belum ada kepastian. Yuni pun terus berdoa dan berharap adanya kepastian kabar cucunya tersebut.

Wahyu dan Xherdan adalah bapak-anak yang turut menjadi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang, Senin (30/10) lalu. Keduanya naik pesawat tersebut usai menonton pertandingan sepakbola Timnas U-19 Indonesia versus Jepang pada Minggu sore.

Wahyu berasal dari LK Pringkumpul III. Namun, beberapa tahun terakhir ia beserta istri dan anaknya berdomisili di Bangka.

Yuni menuturkan, jenazah Wahyu akan diterbangkan ke Lampung. Yuni dan keluarganya akan bertolak dari Jakarta hari ini sekira pukul 06.20 WIB. Diperkirakan pukul 08.30 WIB sudah tiba di rumah duka, di LK Pringkumpul, Kelurahan Pringsewu Selatan.

Adiknya Wahyu, Rifki Wahyu (Rizki), yang selama ini mendampingi Yuni di Jakarta, juga membenarkan jenazah sang kakak sudah terindentifikasi dan telah diserahterimakan. "Barusan ini saya menerima jenazahnya," ujar Rifki via seluler.

Rifki mengatakan, informasi jenazah Wahyu berhasil teridentifikasi diterima pihak keluarga setelah pulang dari acara doa dan tabur bunga bersama di lokasi jatuhnya pesawat di perairan Karawang.

Wabup Pringsewu Fauzi berbincang dengan paman korban dari pihak istri, Yulius Agung
Wabup Pringsewu Fauzi berbincang dengan paman korban dari pihak istri, Yulius Agung (Tribunlampung/Didik)

"Kami baru sampai di hotel tempat menginap keluarga korban pesawat. Kemudian dikabari tentang hasil identifikasi kakak saya," ujarnya.

Rifki mengatakan, jenazah Wahyu akan dimakamkan ke Tempat Pemakaman Umum Pringkumpul Kelurahan Pringsewu Selatan. Istri Wahyu, Putri, beserta keluarga dari Bangka Belitung juga akan hadir dalam prosesi pemakaman nanti.

Total 44 Jenazah
Hingga Selasa malam kemarin, Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri sudah mengidentifikasi 44 jenazah korban dari 189 daftar penumpang pesawat Lion Air JT 610.

Kepala Bidang DVI Mabes Polri, Kombes Pol Lisda Cancer, mengatakan, berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi ada 17 individu yang berhasil diidentifikasi berdasarkan hasil DNA maupun sidik jari.

Lima orang teridentifikasi dengan menggunakan metode sidik jari karena terekam dalam data e-KTP. "Mereka adalah Wahyu Alldilah, Ubaydillah Salabi, Imam Riyanto, Mawar Sariati, dan Tesa Kausar," kata Lisda di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.

Ia mengungkapkan, pihaknya masih terus menerima sejumlah kantong jenazah yang berisi body part para korban yang biasa sampai pada malam hari. Oleh sebab itu proses identifikasi masih terus dilakukan.

"Identifikasi masih berlanjut, karena kita masih menerima DNA di postmortem," ucap Lisda.

Sementara itu, selain Wahyu Alldila, korban asal Lampung lainnya sejauh ini belum ada kabar lebih lanjut. Catatan Tribun, terdapat enam orang penumpang asal Lampung yang jadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Lima korban yang belum berhasil teridentifikasi adalah Hendra Tanjaya alias Ajung, warga Tanjung Aman, Kotabumi, Lampung Utara; Rober Susanto, warga Kotabumi; Wendy (anak Rober), warga Bandar Lampung; Sherly (calon istri Wendy), warga Bandar Lampung; dan - Xherdan Fachridzi (4 tahun) yang merupakan anak Wahyu Alldila.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved