Tribun Bandar Lampung
BREAKING NEWS - 4 Spesialis Pembobol Sekolah Diringkus Saat Nikmati Hasil Curian di Tempat Hiburan
Kalau sekolah, beraksinya pas libur. Kalau rumah, dia lihat (kondisi). Kalau sekitar sepi, ia beraksi.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
lihat foto
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Empat pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) spesialis bobol sekolah diamankan saat akan menikmati hasil curian.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menjelaskan, keempatnya diringkus di sebuah tempat hiburan di kawasan Panjang, Rabu, 7 November 2018 malam.
"Kami amankan keempatnya semalam jam sepuluh di daerah Soekarno-Hatta, Panjang," jelas Harto, Kamis, 8 November 2018.
Masih kata dia, salah satu pelaku merupakan residivis jambret empat tahun lalu.
"Pelaku ada yang residivis dan tidak kapok," tegasnya.
Baca: BREAKING NEWS - 20 Kali Beraksi di Bandar Lampung, 4 Spesialis Pembobol Sekolah Diringkus
Lanjutnya, para pelaku mengincar rumah ataupun sekolah yang tidak dijaga.
"Kalau sekolah, beraksinya pas libur. Kalau rumah, dia lihat (kondisi). Kalau sekitar sepi, ia beraksi," jelas dia.
Harto menambahkan, pelaku akan dijerat pasal 363 KUHP dengan hukuman tujuh tahun kurungan penjara.
"Barang bukti yang kami amankan dua laptop hasil jarahan. Kemudian pisau gunting, obeng, dan kunci pas," tandasnya.
Tekab 308 Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung mengamankan empat pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) spesialis bobol sekolah.
Baca: Polisi Masih Buru Otak Pembobol 10 ATM Berisi Rp 5 Miliar di Bandar Lampung
Keempatnya yakni Nova Susanto (29), residivis jambret; Dedi (24), residivis judi; Asep Arwandi (24), dan Muhammad Riki (25), otak pencurian. Keempat pelaku adalah warga Panjang, Bandar Lampung.
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Harto Agung Cahyo menuturkan, pelaku merupakan spesialis pembobol rumah dan sekolah yang kerap meresahkan warga Bandar Lampung.
"Pelaku sudah melakukan aksinya sebanyak 20 kali, dan sebagian besar adalah sekolahan," ungkapnya, Kamis, 8 November 2018.
Masih kata dia, keempat pelaku ini memilik tugas masing-masing.
Tiga orang bertugas melakukan eksekusi dan satu orang menjual barang hasil curian.
"Pelaku mengincar barang-barang yang gampang dijual dengan bermodal pisau dan gunting untuk mendongkel pintu," tutup Harto. (*)
