Tribun Lampung Utara
Rober Susanto & Shella, Korban Lion Air JT610 yang Jatuh Asal Lampung Sudah Teridentifikasi Sore Ini
Jasad Rober Susanto dan Shella (awalnya disebut Sherly), korban pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang asal Kotabumi sudah teridentifikasi
Penulis: anung bayuardi | Editor: Teguh Prasetyo
Sebelumnya Badan SAR Nasional menyudahi operasi pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610, Sabtu (10/11/2018) siang.
Keputusan itu diambil karena bagian tubuh korban yang ditemukan semakin sedikit.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di Tanjung Karawang, Senin (29/10/2018) pagi, mengangkut 189 penumpang dan awak pesawat.
Sedangkan korban asal Lampung baru dua jenazah yang berhasil dikenali, dari 6 penumpang yang tercatat di manifes.
Dua korban tersebut yakni, Wahyu Aldila asal Pringsewu, dan Wendy warga Bandar Lampung.
Adapun empat korban asal Lampung yang belum teridentifikasi adalah Hendra Tanjaya alias Ajung (warga Lampura), Rober Susanto (warga Lampura/ayah Wendy), Shella (warga Bandar Lampung/calon istri Wendy), dan Xherdan Fachridzi (4 tahun/anak Wahyu Alldila).
Wahyu dan Xherdan menumpangi pesawat Lion Air PK-LQP usai menonton pertandingan sepakbola antara Timnas U-19 Indonesi versus Jepang di Stadion Gelora Bung Karno.
Jenazah Xherdian sudah dikenali pada Selasa (6/11/2018) melalui sidik jari, dan dikebumikan di Pringsewu pada Rabu (7/11/2018) pagi.
Yuni Hesti (52), ibunda dari Wahyu, tetap yakin cucu kesayangannya, Xherdan Fachridzi, akan ditemukan dan jasadnya bisa dikenali.
Baca: 4 Warga Lampung Korban Lion Air Belum Teridentifikasi, Keluarga Yakin Bocah Xherdian Dikenali
Menurut dia, petugas Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, cuma butuh waktu untuk melakukan identifikasi para korban.
Tak cuma bocah Xherdian, Yuni meyakini semua korban pesawat Lion Air JT 610 yang berjumlah 189 orang, akan teridentifikasi.
Keyakinan ini mencuat seiring operasi pencarian korban yang berhasil mengumpulkan 196 kantong jenazah.
"Saya yakin semua jenazah itu sudah dapat. Tapi kan untuk identifikasi jenazah gak mudah. Kami tetap sabar menunggu informasi dari Rumah Sakit Polri," kata Yuni lewat sambungan seluler kepada Tribun Lampung, Sabtu sore.
Kendati demikian, Yuni tak mau sekadar menunggu informasi tentang Xherdian, di Pringsewu.
Setelah mendapat informasi penghentian operasi pencarian para korban, Yuni memutuskan bertolak ke Jakarta pada Sabtu malam.