Raja Salman Akhirnya Buka Suara soal Pembunuhan Jamal Khashoggi
Akhirnya, Raja Salman buka suara soal kasus pembunuhan Jamal Khashoggi. Hal itu dilakukannya dalam pidato pertamanya
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RIYADH - Akhirnya, Raja Salman buka suara soal kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Hal itu dilakukannya dalam pidato pertamanya di Dewan Syuro Saudi pasca terjadinya pembunuhan Jamal Khashoggi, yang merupakan jurnalis Washington Post.
Namun, Raja Salman tak secara langsung menyinggung kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tersebut.
Diberitakan AFP, Senin (19/11/2018), Raja Salman mengatakan bahwa Kerajaan Saudi dibentuk berdasarkan nilai Islam akan keadilan dan kesetaraan.
Tanpa menyebut kasus Khashoggi, dia memuji sistem peradilan dan penegakan hukum yang tengah dilaksanakan negeri kaya minyak itu.
"Kami memastikan negara ini tak akan melenceng dari penerapan hukum Tuhan tanpa mendiskriminasi siapa pun," terang Raja Salman.
Baca: Temuan Baru, Jamal Khashoggi Dibunuh Usai Tolak Kirim Pesan ke Anaknya
Raja berusia 82 tahun itu juga memuji Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) yang dianggap sukses dalam melaksanakan reformasi di bidang ekonomi.
Reformasi ekonomi itu, kata Raja Salman, bertujuan memberi lapangan pekerjaan bagi generasi muda Saudi dan mempersiapkan Saudi pasca-era minyak mentah.
Televisi Al-Arabiya melaporkan MBS bakal menghadiri pertemuan G20 di Argentina.
Kunjungan luar negeri pertamanya sejak kasus pembunuhan Khashoggi.
AFP mewartakan, hanya Raja Salman yang bisa menghentikan MBS di mana saat ini dia tengah menghadapi tekanan internasional buntut kasus Khashoggi.
Namun, raja yang naik takhta pada 23 Januari 2015 itu telah berulang kali menyiratkan keputusan tak akan mendongkel putranya.
Kristian Ulrichsen, peneliti dari Institut Baker, berujar, MBS telah memberi pesan kepada dunia bahwa apa pun pandangan maupun perkataan mereka tak bakal mengubah kebijakan Saudi.
"Secara efektif, dia menantang komunitas internasional untuk memberikan tindakan, dan bertaruh mereka tak bakal melakukannya," kata Ulrichsen.
Baca: Lama Bungkam Soal Pembunuhan Jamal Khashoggi, Pangeran MBS Akhirnya Buka Suara
Khashoggi dibunuh pada 2 Oktober lalu di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, ketika hendak mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.