Tribun Bandar Lampung

Ternak Lele Bawa Putra Mantan Kapolda Lampung Ike Edwin Sabet Penghargaan dari Komnas Anak

Putra mantan Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Ike Edwin itu meraihnya untuk kategori Anak Peduli Lingkungan Sosial.

Istimewa
Muhammad Gusti Saibatin (kanan) bersama Ketua Komnas Anak Indonesia Aris Merdeka Sirait (tengah) di sela Kongres Anak Indonesia Ke-15 di Belitung, Rabu, 21 November 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Muhammad Gusti Saibatin, siswa kelas IX SMP Al-Kautsar, Bandar Lampung, menyabet penghargaan dari Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak.

Putra mantan Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Ike Edwin itu meraihnya untuk kategori Anak Peduli Lingkungan Sosial.

Penyerahan penghargaan diadakan di Gedung Perpustakaan Nasional Jakarta, Minggu, 17 November 2018 lalu.

Dalam acara yang merupakan rangkaian peringatan 20 Tahun Komnas Perlindungan Anak itu, Gusti menerima penghargaan bersama tiga Kapolres di wilayah hukum Indonesia, bupati Gianyar, dan Pemkot Jakarta Barat.

Kepada Tribunlampung.co.id, Gusti menyatakan kepeduliannya terhadap kondisi sekitar, khususnya anak.

Baca: Titip Kearifan Lokal ke Kapolda Baru, Ike Edwin Minta Purwadi Biasakan Salam Tabik Pun

Hal itu tak lepas dari figur ayahnya, Inspektur Jenderal Ike Edwin, yang menjabat staf ahli Kapolri bidang sosial politik.

"Tentu sosok ayah termasuk yang memberi teladan bagi saya, di mana kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar begitu tinggi," tutur Gusti yang saat dihubungi sedang menghadiri kelanjutan acara Komnas Perlindungan Anak, yakni Kongres Anak Indonesia, di Belitung, Rabu, 21 November 2018.

Terkait kepeduliannya, Gusti kerap menyisihkan uang jajan untuk diberikan kepada anak yatim maupun kaum fakir.

"Uang jajan saya nyisa, saya kasih ke orang kurang mampu. Berbagi dengan yang membutuhkan," katanya.

Gusti merasa tidak tega melihat orang hidup dalam keterbatasan.

Baca: Tangis Irjen Ike Edwin Pecah di Pusara Ibunda

Jika masih bisa membantu, sebisa mungkin ia akan memberikan bantuan.

"Saya nggak bisa senang sendiri. Kalau senang, ya bareng-bareng. Saya ternak lele, hasilnya bisa saya berikan untuk anak-anak yatim, anak putus sekolah, juga lansia (orang lanjut usia)," jelas dia.

Gusti memang memiliki rencana melibatkan anak-anak putus sekolah untuk ikut beternak lele dengannya.

Ia berharap hal itu menjadi sumber pekerjaan mereka, selain menikmati panenan lelenya sendiri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved