Tips Mengenali Bakat Anak dari Psikolog Unila

Psikolog dari Universitas Lampung Diah Utaminingsih mengatakan, bakat sendiri merupakan sesuatu yang diturunkan dari genetik orangtua.

Tribunlampung/Sulis
Psikolog Unila Diah Utaminingsih 

Laporan Reporter Tribun Lampung Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mengenali bakat anak adalah persoalan yang kerap dihadapi orangtua. Banyak orangtua belum mengetahui bagaimana cara mengenali bakat anak secara efektif.

Psikolog dari Universitas Lampung Diah Utaminingsih mengatakan, bakat sendiri merupakan sesuatu yang diturunkan dari genetik orangtua, sementara minat bisa dipelajari atau dipengaruhi oleh situasi lingkungan.

Minat dan bakat anak menurutnya akan terlihat seiring berjalannya waktu dan adanya kebebasan dari orangtua untuk anak mengeksplorasi apa yang menjadi kesukaannya.

"Kalau orangtua jeli melihat bakat anak, biasanya sejak kecil ketika anak diberi kesempatan mengeksplorasi sesuatu dia akan sangat excited sekali terhadap apa yang menjadi bakatnya," beber dosen bimbingan konseling Unila itu.

Cara Mengembangkan Bakat Anak

Bagaimana Sikap Orangtua Melihat Bakat Anak?

Anak juga menginginkan aktivitas yang disukainya itu untuk diulang. Anak merasa enjoy dan tidak terbebani ketika melakukan apa yang menjadi minat dan bakatnya. Anak akan senang melakukan apa yang jadi bakatnya.

"Misal kita melihat anak punya bakat menggambar, ketika diikutkan lomba menggambar dia menunjukkan potensi yang lebih, mampu berimajinasi dan mengaktualisasikannya serta mampu menjadi juara," jelasnya.

Orangtua sebaiknya tidak terburu-buru untuk memastikan bahwa anak berbakat di satu bidang tertentu saja. Saat anak menyukai satu bidang tertentu bukan berarti anak berbakat dalam hal tersebut.

Hal ini sangat penting untuk disadari oleh orangtua karena minat dan bakat anak di usia dini cenderung masih berubah-ubah sesuai dengan kondisi lingkungan dan interaksinya dengan banyak hal.

"Bila orang tua sampai salah mengenali minat dan bakat pada anak, hal ini bisa berakibat fatal dan menghambat proses aktualisasi diri anak," kata Diah.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved