Tinggi Tsunami di Lampung Banten Ternyata Mencapai 13,4 Meter

Tinggi Tsunami di Lampung Banten Sabtu 22 Desember 2018 Ternyata Mencapai 13,4 Meter

Editor: taryono
(MUHAMMAD ADIMAJA)
Pemandangan kawasan Kecamatan Sumur yang hancur diterjang gelombang tsunami Selat Sunda di Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, korban meninggal dunia akibat tsunami yang melanda wilayah pantai sekitar Selat Sunda bertambah menjadi 222 orang. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama. (MUHAMMAD ADIMAJA) 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Tinggi rayapan tsunami di Lampung Banten pada Sabtu (22/12/2018) ternyata  mencapai 13,4 meter.

Demikian dikatakan  Abdul Muhari, Ahli tsunami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Abdul Muhari membeberkan hasil survei pasca- tsunami itu kepada Kompas.com.

Ahli tsunami dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Abdul Muhari baru saja mengunggah hasil survei pasca- tsunami di Selat Sunda yang dilakukan pada 26 hingga 30 Desember 2018.

Daftar HP yang Tak Bisa Lagi Akses WhatsApp, Cek Punya Kamu

Survei yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan itu menemukan bahwa tinggi rayapan tsunami pada Sabtu (22/12/2018) itu mencapai 13,4 meter.

Dihubungi , Senin (31/12/2018), Abdul menceritakan bagaimana angka itu didapatkan.

"Jejak tsunami ini bisa berupa batas genangan air, jejak sampah yang terbawa tsunami di dinding tebing atau tanah," imbuhnya.

Selain tinggi rayapan tsunami, Abdul mengatakan ada beberapa data lain yang didapatkan dari survei tersebut.

"Data tinggi rendaman tsunami (flow depth), tinggi rayapan tsunami (run-up) dan jarak landaan tsunami ke darat (inundation distance)," tutur Abdul.

"Data ini sangat penting untuk menentukan karakteristik dari tsunami," sambungnya.

Tak Hanya Bandung, 7 Daerah Ini Juga Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2019

Masih dalam unggahannya, Abdul juga menjelaskan mengenai dampak yang terjadi di bagian selatan Pandeglang. Dia menuliskan dampak parah yang terpusat di wilayah itu mengindikasikan konsentrasi energi tsunami.

Fenomena ini berbeda dengan wilayah Anyer utara dan Cilegon. Dalam unggahan tersebut, Abdul menggatakan bahwa keberadaan pulau-pulau kecil di sekitar Anak Krakatau mungkin mempengaruhi penyebaran energi tsunami tersebut.

Selain itu, perbedaan tingkat tanah juga berpengaruh terhadap dampak tsunami. "Wilayah Pandeglang bagian selatan mengalami dampak yang lebih besar karena struktur pantai berupa pantai tertebing sehingga rayapan tsunami lebih tinggi," ujar Abdul.

Wali Band Bilang Seharusnya Mereka yang Tampil di Tanjung Lesung, Bukan Seventeen Ataupun Element

"Sedangkan di Anyer-Carita ke arah utara daratan lebih landai sehingga tinggi rayapan tsunami lebih rendah tapi masuk ke darat lebih jauh," tegasnya.

Meski begitu, Abdul mengatakan bahwa masih belum diketahui mekanisme tsunami yang terjadi Sabtu malam tersebut.

Setengah dari Tubuh Gunung Anak Krakatau  Hilang, Kini Statusnya Masih  Siaga

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved