Tsunami Lampung Banten

Dikhawatirkan Bisa Menimbulkan Tsunami Susulan, BMKG Temukan Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau!

BMKG imbau masyarakat waspada adanya tsunami susulan setelah temukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau.

Editor: Teguh Prasetyo
Twitter/ @Sutopo_PN
Potret erupsi Gunung Anak Krakatau dari udara pada Minggu (23/12/2018) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) imbau masyarakat waspada adanya tsunami susulan setelah temukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau (GAK).

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, retakan muncul setelah Gunung Anak Krakatau mengalami penyusutan.

Gunung Anak Krakatau yang sebelumnya setinggi 338 meter di atas permukaan laut (mdpl) menyusut menjadi 110 mdpl.

Mengutip dari Kompas.com, informasi tersebut disampaikan Dwikorita di Posko Terpadu Tsunami Selat Sunda, Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa (1/1/2019).

"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut."

"Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," kata Dwikorita, mengutip sumber yang sama.

Dwikorita menyebutkan terjadi retakan baru dalam satu garis lurus di satu sisi badan Gunung Anak Krakatau yang diduga akibat getaran tinggi saat terjadi erupsi.

Adanya retakan tersebut dikhawatirkan kembali menyebabkan longsor yang dapat berdampak tsunami.

"Yang kami khawatirkan di bawah laut curam, di atas landai. Jika retakan tersambung, lalu ada getaran, ini bisa terdorong, dan bisa roboh (longsor)," ujar dia.

Terungkap Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Khawatir Longsor, Potensi Tsunami?

Bagian badan gunung yang diduga akan longsor karena retakan tersebut, bervolume 67 juta kubik dengan panjang sekitar 1 kilometer.

Volume tersebut lebih kecil dari longsoran yang menyebabkan tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, yakni sekitar 90 juta kibik.

"Jika ada potensi tsunami, tentu harapannya tidak seperti yang kemarin, namun kami meminta masyarakat untuk waspada saat berada di zona 500 meter di sekitar pantai," kata dia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG membagikan kondisi terbaru aktivitas Gunung Anak Krakatau per 1-2 Januari 2019.

Secara visual teramati asap putih tebal setinggi 200-1500 meter di atas kawah.

Untuk aktivitas kegempaan, PVMBG mencatat tremor amp 1-18 mm terus menerus terjadi.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau Kembali Meningkat, Terjadi 27 Kali Gempa Letusan

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved