Tribun Lampung Selatan

Pemkab Lamsel Tunggu 57 KK Warga Pesisir Kalianda Pindah ke Huntara

Pemerintah kabupaten Lampung Selatan menunggu kesiapan 57 kepala keluarga (KK) untuk pindah ke hunian sementara (huntara) berlokasi di eks Hotel 56.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: martin tobing
Tribun Lampung/Dedi Sutomo
Pengungsi asal Desa Way Muli di kaki Gunung Rajabasa, Minggu, 6 Januari 2019. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Dedi Sutomo

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA - Pemerintah kabupaten Lampung Selatan menunggu kesiapan 57 kepala keluarga (KK) untuk pindah ke hunian sementara (huntara) berlokasi di eks Hotel 56.

Rumah puluhan KK berdomisili di pesisir Kalianda itu hancur pasca tsunami 22 Desember lalu

"Jika warga siap untuk menempati Huntara di eks Hotel 56, pemerintah akan segera membenahi sarana dan parasarana yang ada untuk bisa ditempati," jelas Plt Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Lampung Selatan, Burhanudin, Rabu (9/1/2019).

Ia menambahkan, pihaknya menggelar pertemuan dengan warga beberapa waktu lalu.

Pada pertemuan itu, warga ingin disewakan tempat untuk menjadi hunian sementara.

67 Pengungsi Tsunami Asal Pulau Sebesi Dipindah ke Wisma Atlet Kalianda

"Pemberian sewa seperti yang diharapkan warga tersebut tidak ada aturannya. Pemerintah daerah tidak berani".

"Karenanya kita tetap berharap warga menerima untuk bisa dipindahkan ke huntara di eks Hotel 56," ujarnya.

Selain di eks Hotel 56, Burhanudin menyatakan, Pemkab masih menyiapkan huntara untuk warga pesisir Rajabasa di Desa Kunjir.

Sudah ada lahan yang bisa dijadikan tempat untuk huntara warga yang kehilangan rumahnya.

"Untuk Desa Kunjir ada lahan di belakang sekolah SMA. Tapi kita masih menunggu penyelesaian administratif (hibah) lahan tersebut agar bisa digunakan," jelasnya.

Kota Mulia, Wilayah Terdingin di Indonesia Siang Hari Suhunya 15 Derajat Celcius

Begitu juga di Desa Way Muli Timur, Way Muli Induk, Rajabasa, Sukaraja dan Banding.

Di Desa Way Muli Timur sudah ada lahan warga yang akan dipinjam pakai untuk huntara.

"Ini juga masih dalam penyelesaian proses administrasinya dan juga pembenahan untuk lahannya. Terpenting adalah kesiapan warga.

"Kita tidak ingin nantinya huntara sudah kita siapkan, tetapi warga enggan untuk pindah," jelas Burhanudin.

Kisah Relawan Pengawal Ambulans Diludahi, Dibentak, dan Hampir Ditabrak

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Tags
Huntara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved