37 Sapi di Kecamatan Pubian Lamteng Mati, Peternak Rugi Ratusan Juta

Sebanyak 37 ekor sapi di Kecamatan Pubian mati sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Kamis (10/1/2019).

Penulis: syamsiralam | Editor: martin tobing
Tribun Lampung/Indra Simanjuntak
Pengembangbiakan sapi di PT SUJ Metro 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH -  Sebanyak 37 ekor sapi di Kecamatan Pubian mati sejak akhir Desember 2018 lalu hingga Kamis (10/1/2019).

Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Lampung Tengah menduga, binatang ternak itu mati karena terserang penyakit Jembrana dan Septicemia Epizootica.

Wasito, Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan Disnakbun Lampung Tengah mengatakan, dugaan penyakit Antraks, Jembrana dan Septicemia Epizootica setelah pihaknya melakukan penelitian laboratotium terhadap sampel darah dan kotoran sapi.

"Kita lakukan uji laboratotium terhadap lima sapi yang mati di Kampung Negeri Kepayungan di laboratotium Bivet Bandar Lampung".

300 UKM di Lampung Selatan Rugi Rp 6,7 Miliar Imbas Tsunami

"Hasilnya selain Antraks, Jembrana dan Septicemia Epizootica, juga terserang virus Bovine Diarrhea (BVD) dan Brucellosis," kata Wasito.

Menurut Wasito, penyakit Jembrana mudah menyerang sapi melalui pakan, udara, ingus dan kotoran.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan penilaian pengawasan hewan ternak khususnya terhadap ternak yang ada di kampung lain.

"Kita akan memantau terus kesehatan hewan ternak khususnya lintas kampung".

"Kita belum menjadikan matinya sapi sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena masih terjadi di satu kampung saja," imbuhnya.

Kemenpar Rilis 10 Acara Unggulan Pariwisata Sepanjang 2019, Yuk Liburan

Wasito mengatakan, pihaknya sudah memberi suntikan vitamin, antibiotik, dan lakukan sanitasi kandang serta mencegah interaksi dengan sapi dari luar Kampung Negeri Kepayungan.

Disnakbun juga memeriksa penyakit melalui kotoran, darah, ingus dan urine sapi.

Toni, seorang peternak sapi mengatakan, sapi yang mati rata-rata gejalanya tidak mau makan.

Setelah itu, berat badan sapi menurun dan mati dalam hitungan hingga beberapa hari.

Awalnya peternak mengira itu gejala sakit hewan biasa.

Twit Bagi-bagi Uang Rp 13 Miliar Pecahkan Rekor Terbanyak Diretwit Sepanjang Sejarah

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved