Tribun Metro

Korban Dugaan Penipuan Travel Umrah Terkatung-katung 14 Hari di Jakarta

Sejumlah korban kasus dugaan penipuan travel umrah PT Ellfintha Sumber Makmur (ESM) mengaku terkatung-katung selama 14 hari berada di Jakarta.

Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: soni
GrafisTribunlampung/Dodi
ILUSTRASI Travel Umrah Tipu Jemaah 

Korban Dugaan Penipuan Travel Umrah Terkatung-katung 14 Hari di Jakarta 

Laporan Reporter Tribun Lampung Indra Simanjuntak 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Sejumlah korban kasus dugaan penipuan travel umrah PT Ellfintha Sumber Makmur (ESM) mengaku terkatung-katung selama 14 hari berada di Jakarta.

"Jadi kami rombongan 30 orang, berangkat tanggal 5 Desember ke Jakarta dengan biaya sendiri. Sampai di sana, katanya kami akan berangkat, tapi ternyata tidak berangkat-berangkat juga," ujarnya TS, salah satu korban, Jumat (18/1).

Kasus Penipuan Berkedok Umrah, Pemkot Segera Evaluasi Perizinan Penyedia Layanan di Metro

TS bersama rombongan sempat berdiam di Jakarta selama kurang lebih 14 hari tanpa kepastian dari pihak travel. Bahkan, untuk makan sehari-hari, ia mengaku terkadang hanya diberikan satu kali oleh pihak PT ESM.

"Dan lebih parahnya lagi, kami dikenakan biaya Rp 10 juta untuk berangkat. Tapi kan tidak semua punya uang segitu, jadi yang mampu bayar berangkat ke sana (umrah) sekitar 14 orang. Kami ditaruh di hotel sekitar 14 hari, 9 hari dibiayai pihak sana, sisanya 5 hari kami biaya sendiri," terangnya.

Kasus Penipuan Umrah Mirip First Travel Terjadi di Kota Metro, Korban Ramai-ramai Lapor Polisi

Namun ternyata, sampai dengan tanggal 18 Desember, tidak berangkat juga. Dari 30 orang tersebut, yang mampu berangkat dengan memberikan biaya tambahan sekitar 14 orang. Sisanya 16 orang tidak berangkat karena ketiadaan biaya.

"Dan katanya yang 14 orang yang pergi ini tidak mendapat tiket pesawat pulang, akhirnya dipinjami teman di sana. Kerjaan kami ya makan tidur keluar. Malu mau pulang, karena tidak ada yang tahu kalau kami tidak jadi berangkat. Memang 9 hari biayanya ditanggung, tapi yang lima hari biaya sendiri," imbuhnya.

Ditambahkannya, sebelum berangkat dijanjikan berkali-kali untuk berangkat. Pertama tanggal 14 Oktober, mundur November, lalu akhirnya 5 Desember. "Tapi ya malah begini, saya sudah rugi sekitar Rp 38 jutaan," ungkapnya.

Sementara SP (52) warga Metro Barat meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus dugaan penipuan. Karena ia sudah rugi puluhan juta rupiah. "Kami ingin kasus ini ditindaklanjuti sampai tuntas. Karena kami sangat kecewa, kami sudah rugi. Kami beban mental juga," imbuhnya.

Menurutnya, dirinya sudah habis dana sekitar Rp 40 juta. Tapi tidak berangkat juga. "Kami ingin uang kami dikembalikan atau kami diberangkatkan. Karena dari kami kebanyakan petani dan pedagang," tandasnya. (dra)

Tags
Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved