Kejati Lampung Buka Suara soal Jaksa Diduga Konsumsi Narkoba
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung akhirnya buka suara terkait perkara dugaan penyalahgunaan narkoba yang menyeret seorang jaksa berinisial R.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Kejati Lampung Buka Suara soal Jaksa Diduga Konsumsi Narkoba
Laporan Reporter Tribun Lampung Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung akhirnya buka suara terkait perkara dugaan penyalahgunaan narkoba yang menyeret seorang jaksa berinisial R.
Sebelumnya, R yang juga menjabat sebagai Kasi Datun Kejari Lampung Timur ini diamankan oleh petugas Satnarkoba Polresta Bandar Lampung karena diduga penyalahgunaan narkotika, Jumat, 7 Desember 2018.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Lampung Ari Wibowo menegaskan, pihaknya tidak menutup-nutupi perkara yang menjerat jaksa R.
• Oknum Jaksa di Lampung Diciduk Usai Konsumsi Sabu, Polisi Malah Temukan Senpi di Rumahnya
"Kejati masih memproses, dan kami tidak menutup-nutupi. Kalau memang ada informasi, pasti akan kami buka," ungkap Ari, Minggu, 3 Februari 2019.
"Kami juga masih menunggu dari penyidik (kepolisian). Statusnya juga mereka yang menentukan," imbuhnya.
Ari menuturkan, pihaknya juga sudah berusaha mengonfirmasi kebenaran kabar penyalahgunaan narkotika oleh jaksa R.
"Kami sudah melakukan prosedur sesuai SOP (standard operational procedure), dimana (melalui) bidang pengawasan Kejati Lampung melakukan konfirmasi pihak terkait tentang jaksa R," tambahnya.
"Tapi kami juga belum (bisa) lihat sampai sekarang (hasil) positif atau tidaknya karena itu akan dibuka dalam persidangan," imbuh Ari.
Namun, kata Ari, pihaknya sudah melakukan tes urine terhadap R.
"Sudah dua kali tes urine. Dengan nomor tes 441.24.192/III//02/01/XII/tanggal 14 Desember 2018. Ternyata hasilnya negatif, dan itu yang mengeluarkan adalah dinas kesehatan, bukan kami," beber Ari.
Meski demikian, Ari mengaku pihaknya akan tetap menunggu persidangan untuk melihat fakta dari hasil tes urine jaksa R.
"Perkara ini masih penyidikan. Kita tunggu saja perkembangannya sampai menemukan bukti baru," ucap Ari.
"Yang jelas, kami sudah melakukan SOP dengan cara mengecek urinenya," lanjutnya.