Tribun Lampung Selatan

Risky Kurniawan, Bocah 12 Tahun Asal Lampung Selatan Penderita Kanker Darah

Risky Kurniawan (12), warga Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, menderita kanker darah

Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
ISTIMEWA
Risky Kurniawan (12), pengidap kanker darah 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANJUNG BINTANG - Risky Kurniawan (12), warga Sidodadi Jati Baru, RT 002 RW 007, Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, menderita kanker darah.

Risky membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk menyembuhkan penyakit kanker darahnya.

Tertimpa Pohon Tumbang dan Tiang Listrik, Begini Kesaksian Penumpang Mobil yang Selamat

Menurut Desi Nurlaili, kakak Risky, adiknya diketahui mengidap kanker darah setelah menjalani rawat inap hampir satu bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moelek sejak awal Januari.

"Awalnya adik saya jatuh dari motor, waktu itu dia dibonceng kakak. Abis itu diurut, dari situ berat badanya turun. Sama orangtua dibawa ke rumah sakit Abdoel Moeloek hampir sebulan gak sembuh, terus disuruh dokter cek ke lab, ternyata adik saya kena kanker darah yang ganas," jelas Desi.

Menurut Desi, saat ini pihak keluarga kebingungan karena pihak rumah sakit menyarankan adiknya dibawa ke Jakarta di rumah sakit Gatot Subroto, namun keluargannya tidak memiliki biaya.

"Saya, bapak dan ibu kebingungan, katanya harus dibawa ke Jakarta, karena di sana yang ada obatnya. Tapi kami gak ada biaya. Orangtua saya itu buruh serabutan, kadang jadi tukang parkir di pasar," jelas Desi.

Sadiah, ibu Risky, menambahkan selama ini biaya pengobatan Risky di Rumah Sakit Abdoel Moelek menggunakan BPJS.

"Selama kami pakai BPJS. Yang berat itu biaya sehari-hari, karena keluarga yang nunggu ini butuh biaya juga, apalagi kalau harus di Jakarta, katanya harus ngontrak rumah," ungkap Saidah.

Menurut Sadiah, Risky anaknya memang sudah sejak empat bulan lalu punya gejala aneh karena sering mengalami lemas.

Kesaksian Tamu Undangan Atas Pernikahan Syahrini dan Reino Barack di Masjid Jepang

Apalagi Riszky juga tidak sama dengan kebanyakan anak-anak karena tidak bisa berbicara normal.

"Anak saya itu memang gak sekolah, karena dia tidak bisa bicara lancar, dia cuma bisa manggil orangtuanya, terus kalau mau makan, makanya dia gak sekolah. Katanya harus masuk Sekolah beda (SLB), tapi kami tidak ada biaya juga," ungkap Sadiah.

Sadiah hanya berharap pemerintah dan uluran tangan dari para dermawan untuk meringankan dan membantu biaya pengobatan anaknya tersebut.

"Saya hanya berdoa kepada Allah, semoga ada dermawan dan bantuan yang bsia bantu anak saya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved