Tribun Lampung Utara
BMKG Lampung Beri Tips Berlindung dari Hujan dan Petir Saat di Luar Ruangan
Untuk menghindari bahaya petir, diharapkan masyarakat bisa berhati-hati bila sedang berada di luar ruangan.
Penulis: anung bayuardi | Editor: martin tobing
Laporan Wartawan Tribun Lampung Anung Bayuardi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung mengimbau kepada masyarakat kabupaten setempat tidak berteduh di bawah pohon dan tempat dinilai kurang aman lainnya saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Imbauan itu merujuk kejadian tujuh warga di dua desa Kecamatan Sungkai Barat tersambar petir, Minggu (10/3/2019) sore.
Mereka berteduh di bawah terpal berada di ladang jagung.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Para korban hanya mengalami luka bakar sekitar 20 persen di bagian punggung, tangan, pantat, dan kaki mereka.
• 7 Warga Lampura Tersambar Petir Saat Main HP, Ini Bahaya Main HP Saat Hujan dan Tips Aman
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Raden Inten Lampung, Rudi Haryanto mengatakan, gemuruh guntur masih akan terjadi pada musim hujan.
Untuk menghindari bahaya petir, diharapkan masyarakat bisa berhati-hati bila sedang berada di luar ruangan.
"Kita harus mencari posisi bangunan yang lebih tinggi untuk berlindung atau bangunan yang punya proteksi petir tentu lebih aman".
"Bila ingin perlindungan selagi dalam perjalanan, masyarakat bisa berlindung di bangunan permanen atau lebih aman lagi masuk saja ke dalam gedung. Berlindung di bawah pohon tidak disarankan," urainya saat dihubungi via telepon, Senin (11/3/2019).
• Kapolres Lampura Nyamar Jadi Kernet Demi Ringkus Preman Pungli Sopir Truk
Rudi menambahkan, saat terjadi angin kencang, masyarakat diimbau hati-hati dan mencari perlindungan di bangunan yang kokoh.
Angin kencang bermacam-macam jenisnya, mulai dari angin ribut hingga puting beliung.
"Angin kencang bukan berarti angin puting beliung. Kalau angin puting beliung itu bentuknya seperti corong".
"Angin ribut seperti ini marak terjadi di musim pancaroba seperti sekarang. Intensitasnya akan menurun memasuki pertengahan musim," urainya.
Camat Sungkai Barat Zulham A Razak mengatakan, dua warga Desa Kubuhitu, Ngatiyem (60) dan Deki Mahendra (17) dan lima warga Desa Sinar Harapan, Jumadi (65), Juleha (35), Ahmad Toha Abdul Gani (5), Seno (38), Oji Saputra (17) menjadi korban tersambar petir.