Tribun Bandar Lampung
Ertiga Hantam Pembatas Underpass Unila, Kasatlantas: Jangan Ngebut
Satlantas Polresta Bandar Lampung mengimbau pengendara lebih berhati-hati saat melintas di underpass maupun flyover.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satlantas Polresta Bandar Lampung mengimbau pengendara lebih berhati-hati saat melintas di underpass maupun flyover.
Hal itu dikatakan Kasatlantas Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi Syouzarnanda Mega untuk menghindari kecelakaan yang kerap terjadi di underpass maupun flyover.
"Jadi analisis seperti flyover MBK (Mal Boemi Kedaton) pada tahap awal selesai dibangun, pada saat awalnya belum banyak orang tahu," ungkapnya, Selasa, 2 April 2019.
"Banyak kendaraan banyak melintas dengan cepat. Sedangkan sang pengemudi belum paham struktur jalan seperti apa, sehingga terjadi laka tersebut," papar Nanda.
Untuk itu, Nanda mengimbau kepada masyarakat, khususnya pengendara, berhati-hati saat melintas di underpass maupun flyover.
"Jangan menggunakan kecepatan tinggi, apalagi belum tahu medan," serunya.
"Kami imbau, tidak hanya underpas, jika melewati flyover, pelan-pelan, jangan ngebut," imbuhnya.
Terkait usulan pemasangan rambu agar memudahkan pengendara, Nanda mengaku bahwa hal tersebut kewenangan Dinas Perhubungan.
• Mobil Ertiga Ringsek Tabrak Pembatas Jalan Underpass Unila
• Niat Menyalip, Driver Grab Car Tabrak Mobil Pertamina di Atas Flyover MBK
"Tapi untuk rekomendasi bisa kami beri masukan untuk pemasangan rambu di area tersebut," tandasnya.
Tabrak Pembatas Underpass
Kecelakaan terjadi di underpass Unila, Selasa, 2 April 2019 pagi.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 06.00 WIB.
Saksi mata Awi menyebutkan, kejadian bermula saat mobil Suzuki Ertiga melaju dari arah Tanjungkarang menuju Rajabasa.
"Tiba-tiba kendaraan langsung menghatam pembatas jalan," ungkapnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
"Korban gak ada. Cuma mobil bagian depan ringsek," imbuhnya.
Sopir diduga mengantuk sehingga tidak melihat jelas kondisi di depannya.
"Apalagi kan gak ada rambunya. Kondisi masih agak terang, ya jadinya gitu," ucapnya.
Menurut Awi, perlu adanya rambu agar pengemudi bisa mengetahui ada pembatas jalan.
"Mesti dikasih lampu kuning kelap-kelip," sebutnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)