Pecatan Tentara Diburu Tim Gabungan Polri dan TNI, Culik dan Perkosa Anak SD Korbannya 6 Orang

Pecatan Tentara Diburu Tim Gabungan Polri dan TNI, Culik dan Perkosa Anak SD Korbannya 6 Orang

Editor: Safruddin
IST
Pecatan Tentara Diburu Tim Gabungan Polri dan TNI, Culik dan Perkosa Anak SD Korbannya 6 Orang 

Pecatan Tentara Diburu Tim Gabungan Polri dan TNI, Culik dan Perkosa Anak  SD Korbannya 6 Orang

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Oknum tentara yang sudah dipecat diburu aparat gabungan Polri dan TNI. 

Pecatan tentara ini menjadi dalang penculikan anak perempuan Sekolah Dasar (SD) yang kini marak terjadi di Kota Kendari.

Dalam lima hari terakhir terdapat beberapa kejadian penculikan yang membuat warga heboh.

Kasus penculikan pertama kali terjadi pada Sabtu (27/4/2019), yaitu Dua orang anak perempuan Sekolah Dasar (SD) di Kota Kendari dilaporkan hilang ke Polsek Kemaraya setelah dijemput orang yang tidak dikenal.

Keduanya ditemukan selamat di sekitar Eks MTQ Kendari pukul 00.00 Wita.

Namun perhiasan seperti anting-anting yang dipakai korban, hilang diambil pelaku.

Kenalan dengan Pria di Facebook Ngaku Tentara, Gadis Ini Ceritakan Kisah Pilu Tertipu Rayuan Aldy

Di hari yang sama penculikan terhadap anak SD juga terjadi di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia. 

Seorang bocah perempuan ber Inisial R (9) diculik pria paruh baya saat disuruh ibunya ke Pasar Anduonohu untuk membeli tempe sekira pukul 11.30 Wita.

Saat korban berjalan kaki ke pasar, pria parih baya yang mengendarai sepeda motor matic merah mengajaknya pergi dan mengaku sebagai teman bapaknya.

 

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Anduonohu, Pelda Abdul Haris menceritakan bahwa pelaku pun langsung dibawa menuju daerah hutan Nanga-nanga, masuk dalam rumah yang ada di perladangan.

Saat di rumah tersebut terjadi pemaksaan dan pengancaman terhadap korban, yaitu jika berteriak akan dibunuh. Korban pun akhirnya diperkosa pelaku.

Setelah selesai diperkosa, korban kemudian diantar kembali ke Pasar Anduonohu dan ditinggalkan oleh pelaku sekira pukul 13.00 Wita.

Korban yang sudah lemah, berjalan pulang dan melaporkan kejadian yang dialaminya ke ibunya.

Ketika kejadian tersebut, ayahnya sedang bekerja dan tidak ada di rumah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved