Desa Ponggok Dulu Termiskin, Tangan Dingin Junaidi Sulap Jadi Desa Terkaya Pendapatan Rp 12 Miliar
Berkat tangan dingin Junaidi Mulyono, sang Kepala Desa Ponggok, pendapatan desa mencapai Rp 12 miliar.
Desa Ponggok Dulu Termiskin, Tangan Dingin Junaidi Sulap Jadi Desa Terkaya Pendapatan Rp 12 Miliar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dari desa termiskin, kini Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, menjadi desa terkaya.
Berkat tangan dingin Junaidi Mulyono, sang Kepala Desa Ponggok, pendapatan desa mencapai Rp120 juta per tahun, bahkan pada 2017 sudah mencapai Rp 12 miliar.
Kepala Desa Junaidi mampu mengubah desanya dari desa termiskin menjadi desa kaya dan mampu mensejahterakan rakyat desanya.
Kepala Desa Junaidi memiliki strategi sendiri dalam memajukan desanya yang sempat masuk dalam daftar desa termiskin di Provinsi Jawa Tengah.
Pertama, tata ruang perencanaan yang matang,
Kedua, mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes),
Ketiga, memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM), dan mengembangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi di desanya.
Junaedi menjadi Kepala Desa Ponggok sejak tahun 2006.
Sebelum Junaidi menjabat, pendapatan Desa Ponggok Rp 80 juta per tahun.
Tapi setelah ia menjabat, pendapatan desa meningkat menjadi Rp120 juta per tahun, bahkan di tahun 2017 sudah mencapai Rp 12 miliar.
Prestasi Kepala Desa Junaidi ini turut diunggah kembali akun media sosial facebook @Miqdar Habib Ranum, pada 6 Mei 2019.
• Siswi SD Dicabuli Ayah dan 2 Kakaknya Selama 5 Tahun, Guru Curiga Korban Sering Pingsan di Sekolah
• Kronologi Siswa SD Goyang Remix di Lampung Barat, Dihentikan oleh Guru
• Hujan Interupsi Warnai Pleno KPU Lampung, Baru Satu Kabupaten Selesaikan Rekapitulasi Suara
"Kini pendapatan Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Klaten sudah puluhan milyar (2016= 10M , 2017=12M). Tiap keluarga berani investasikan uangnya 5 juta per KK, PAUD dan tiap RW wajib investasi. Keuntungan yang diperoleh perbulan bisa mencapai 10%," tulis @Miqdar Habib Ranum.
Bahkan ada gebrakan baru yang dilakukan Kepala Desa Junaidi.
Setiap rumah per Kepala Keluarga (KK) wajib mencetak satu sarjana anak-anaknya dari bantuan kas desa.
"Desa Ponggok terus bergerak maju, meskipun pimpinan daerah terus kisruh, Junaedi menyatuni semua lansia yang ada di desa. Dan mewajibkan setiap satu rumah wajib mencetak satu sarjana dengan bantuan dari kas desa," jelasnya.
