Tribun Bandar Lampung
Hadiri Mimbar Demokrasi BEM FKIP Unila, Guru Honorer Suarakan Tuntutan Kesejahteraan
Badan Eksekutif Mahasisiwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung menggelar Mimbar Demokrasi.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Yoso Muliawan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung menggelar Mimbar Demokrasi bertema "Potret Kesejahteraan Guru di Bumi Ruwa Jurai", Minggu (19/5/2019).
Dalam acara ini, seorang guru honorer mengungkap nasib dirinya dan rekan-rekan sesama guru honorer. Khususnya soal kesejahteraan.
"Sangat miris kesejahteraan kami sebagai tenaga pendidik (berstatus) honorer. Kami minta perbaikan kesejahteraan hidup kami," kata Kiki Zakiah, guru honorer SD Negeri 2 Gedong Air, Bandar Lampung, usai acara.
Kiki yang sudah menjadi guru honorer selama sembilan tahun berharap gajinya minimal setara nUpah Minimum Regional. Selama ini, ia hanya mendapat Rp 300 ribu setiap bulan dari sharing dana Bantuan Operasional Sekolah.
"Insentif itu sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan yang semuanya sekarang serbamahal," ujar Kiki. "Tapi, kami tetap sabar mencerdaskan anak bangsa walaupun gaji kecil," imbuhnya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)