Arief Poyuono: Kalau Dirut Pertamina atau PLN Semua Orang Bisa, Kasih Ahok BUMN yang Ada Lawannya
Menurutnya, status Ahok sebagai anggota Partai PDI Perjuangan juga tak dapat dijadikan alasan untuk menolak Ahok di BUMN.
Penulis: Romi Rinando | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Pro Kontra wacana penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi di BUMN seolah tak habis-habisnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono pun buka suara soal wacana Ahok yang akan duduk sebagai petinggi BUMN.
Menurut Arief Poyuono status Ahok sebagai mantan narapidana tak layak dijadikan alasan penolakan.
Ahok kata dia memiliki kemampuan mengubah perusahaan BUMN yang kini bermasalah.
Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'DUA SISI' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Senin (18/11/2019).
Arief Poyuono menyinggung soal penolakan Serikat Pekerja Pertamina terhadap wacana penunjukan Ahok di BUMN.
• Rizal Ramli Ungkap Posisi yang Tepat untuk Ahok, Dia Dekat dengan Taipan-Taipan Reklamasi?
• Ahok Bakal Jadi Pejabat BUMN, Andre Rosiade: Semoga Bawa Perubahan Bukan Buat Gaduh
Disebutnya, menjadi Direktur Utama (Dirut) Pertamina bukan lah hal yang sulit dan banyak orang yang bisa menduduki jabatan itu.
"Ya salah satunya bukannya ketakutan ada kepentingan-kepentingan yang dihilangkan ya, tadi yang saya katakan, menjadi Dirut di pertamina itu gampang, monyet aja bisa," ucap Arief Poyuono.
"Bukan, ini kata-kata Gus Dur," sambungnya.
Lantas, Arief Poyuono menyebut Ahok lebih pantas menduduki posisi di BUMN yang lebih banyak tantangan.
"Kalau mau menguji seorang Ahok, kinerjanya Ahok, pendobrak, saya lebih prefer Ahok harus ada di BUMN-BUMN yang produknya ada lawannya," jelas Arief Poyuono.
"Misalnya di Krakatau Steel, Garuda, Pelni, kalau dia bisa ubah, saya angkat 10 jempol."
Menurutnya, PLN atau Pertamina tak memberikan tantangan yang terlalu kecil bagi Ahok.
"Tapi kalau cuma PLN sama Pertamina, Ahok memang dibutuhkan di situ kan, tapi kita harus kasih tantangan yang lebih besar lagi kepada Ahok," ungkapnya.
Lantas, Arief Poyuono menyinggung soal pro dan kontra terhadap status Ahok yang merupakan mantan narapidana.