Ahok Bakal Jadi Pejabat BUMN, Andre Rosiade: Semoga Bawa Perubahan Bukan Buat Gaduh
Menurut Syarief Hasan, pemilihan pejabat harus objektif, tidak boleh hanya berdasarkan kesukaan ataupun kedekatan.
Penulis: Romi Rinando | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP digadang-gadang bakal dipercaya menjadi petinggi salahstau BUMN.
Rencana penunjukan BTP menjadi petinggi BUMN diketahui banyak menuai pro dan kontra termasuk dari sejumlah politisi diantaranya dari Politisi Partai Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan meminta rencana Menteri BUMN Erick Tohir mengajak BTP bergabung ke BUMN, ditinjau ulang.
• Jadi Bos Pertamina, Segini Gaji Fantastis Ahok
• Syarif Hasan Pastikan Demokrat Netral pada Pilpres 2014
• Politisi Demokrat Syarif Hasan Keberataan Ahok Jadi Bos BUMN? Ini Alasannya
Menurut Syarief Hasan, dalam mengangkat pejabat, banyak kriteria yang harus diperhatikan.
"Salah satunya menyangkut masalah integritas, behavior (tingkah laku) juga merupakan pertimbangan."
"Sekalipun ini wewenang eksekutif, tentunya banyak hal yang harus dipertimbangkan," kata Syarief Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Menurut Syarief Hasan, pemilihan pejabat harus objektif, tidak boleh hanya berdasarkan kesukaan ataupun kedekatan.
"Tak boleh hanya karena pertimbangan dia dari pendukung saya, ataupun dari partai saya atau dari mana pun."
"Tapi manakala berbicara tentang kepentingan negara dan bangsa, banyak faktor yang harus dipertimbangkan," tuturnya.
Syarief Hasan mencontohkan Komisi Pemilihan Umum yang memperhatikan keinginan masyarakat dalam menyelenggarakan pemilu.
KPU melarang eks narapidana korupsi maju sebagai caleg.
Seharusnya, kata dia, dalam menarik orang bergabung ke perusahaan negara, juga memperhatikan hal-hal tersebut.
"Kalau saja pilkada diberlakukan demikian, itu menjadi contoh bahwa KPU sangat memperhatikan faktor-faktor yang mendapatkan perhatian dari masyarakat," paparnya.
Politisi Gerindra Andre Rosiade pun angkat bicara terkait rencana Ahok jadi petinggi BUMN.
Andre menilai jika Ahok benar-benar memimpin perusahaan BUMN, maka Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya.