Jaringan ISIS

Wanita Suriah Berzina Dirajam Kelompok ISIS Hingga Tewas

Seorang tokoh agama membacakan putusan sebelum sebuah truk datang dan menurunkan batu-batu

Editor: soni
AFP
Ribuan warga etnis minoritas Yazidi meninggalkan kota Sinjar dan mengungsi ke pegunungan setelah kota itu jatuh ke tangan pasukan ISIS. 

Kelompok hak asasi manusia internasional tidak melaporkan perajaman itu. Human Rights Watch mengatakan, pihaknya tidak punya konfirmasi independen tentang kasus itu. "Jika benar, itu merupakan tren yang sangat mengkhawatirkan," kata peneliti Human Rights Watch, Lama Fakih.

"ISIS telah menerapkan aturan yang sangat ketat terhadap penduduk sipil yang telah membuat perempuan dan anak perempuan sangat rentan dan sudah jelas mendiskriminasikan mereka," katanya.

Tindakan itu telah membuat waspada anggota kelompok oposisi utama Suriah yang berjuang untuk menyingkirkan Presiden Bashar Assad dari kekuasaan sejak 2011. "Perilaku-perilaku itu tidak ada hubungannya dengan sifat dan mentalitas masyarakat Suriah," kata Abdelbaset Sieda, anggota senior Koalisi Nasional Suriah yang didukung Barat. Ia mengatakan, Koalisi Nasional Suriah tidak punya konfirmasi resmi tentang kasus perajaman itu meskipun ia tidak mengabaikan hal itu. "Kami menduga tindakan tersebut dilakukan ISIS," katanya.

Gerakan Hazm, sebuah kelompok gerilyawan lain yang aktif di Suriah utara, mengatakan, perajaman itu terjadi. Kelompok itu menambahkan, tindakan tersebut "bertentangan dengan prinsip-prinsip revolusi" dan mendorong dunia internasional akan menahan diri dalam memberikan dukungan kepada pemberontak.

"Dunia harus tahu bahwa setiap kali mereka menunda dukungan nyata kepada kelompok-kelompok moderat yang aktif, itu sama dengan dukungan langsung kepada faksi ekstremis," kata kelompok itu dalam menanggapi pertanyaan tertulis kantor berita AP. (kompas.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved